Desain kreatif kain tradisional Babel banggakan daerah, dalam Pergelaran Busana Halal Bihalal & Silaturahmi Masyarakat Perantauan Babel se-Jabodetabek di Smesco Exhibition Hall.

"Diadakannya peragaan busana menjadi bukti bahwa, kain khas Babel memiliki tempat dikancah nasional bahkan internasional," kata Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Maya Suganda Pasaribu di Jakarta, Minggu. 

Ia mengatakan kain khas ini juga dapat dijadikan berbagai jenis baik busana formal maupun informal. 

"Kita bisa lihat berbagai macam bentuk hasil kreasi desainer kita. Ada yang sudah berkiprah di luar Babel dan bahkan ada yang dipakai oleh bintang film, model. Ada yang juga sudah dikenal sampai ke luar negeri mereka sudah membuat berbagai macam desain yang unik, desain yang menarik sehingga bisa bersaing dengan desain-desain dari luar Babel," katanya. 

Baca juga: Tips memilih baju sarimbit untuk Lebaran

Ia menyampaikan pada kesempatan itu desainer yang berhasil memperagakan karya-karyanya antara lain Destiani, Astari, dan Rereziq Karim. 

Ia menjelaskan Galeri Destiani memproduksi dan menjual kain tenun motif Cual khas Bangka Belitung yang diproduksi secara manual menggunakan alat tenun bukan mesin. Diproduksi secara manual menggunakan bahan serat alam yaitu katun dan sutera, sehingga segala produksi bersifat ramah lingkungan. 

"Adapun motif kain cual yang diperagakan berupa motif Lebah Pelawan dan motif Bunga Ketuyut serta menampilkan warna hijau, terakota, dan biru," katanya. 

Selain Destiani, ada pula peragaan busana dari Astari Griya Swastika yang di desain oleh Tricahya Karnawati. Dirinya menampilkam pakaian resmi pesta India Blue dengan motif cual sintetis dengan nuansa Biru berpadu tembaga, pakaian semi casual Elegant Wide Pant dengan model yang lebih simpel digunakan pada berbagai situasi, dan ada pula pakaian adat resmi seperti paksian modifikasi yang disempat digunakan oleh Presiden Joko Widodo pada acara pidato kenegaraan pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia di Gedung DPR/MPR RI Jakarta. 

Baca juga: Mengenal "modest fashion" di Indonesia yang kaya akan kreativitas

Kemudian ada pula koleksi series “Roepa” milik Maharoepa dari Rereziq Karim. Di usia yang baru 27 tahun, Rereziq telah mengikuti berbagai peragaan busana baik di dalam maupun luar negeri seperti Glorius Celebration 2023 dan New York Indonesia Fashion Week 2022. Dalam koleksi kali ini dirinya menampilkan bentuk busana semi formal dengan sentuhan etnik telah menjadi ciri khas Rereziq Karim. 

"Pergelaran seperti ini bisa memicu pelaku UMKM lainnya khususnya yang muda-muda untuk ikut berpartisipasi seperti mereka dan bisa juga mereka berkembang seperti desainer yang sudah maju seperti desainer kita ini. Contoh seperti Rereziq, masih muda sudah menciptakan puluhan desain busana," katanya. 

Menurut dia kreasi dari para desainer ini membuktikan bahwa kain cual bisa digunakan pada setiap kesempatan, untuk acara informal ataupun event besar seperti Putri Indonesia. 

"Dengan semakin dikenalnya kain cual di Indonesia hingga di mancanegara membuat produksi-produksi UMKM kita semakin meningkat. Juga tentunya akan memberikan keuntungan kepada pekerja kita. Sehingga akan membantu perekonomian khususnya pekerja yang berkaitan dengan penghasil kain cual. Dengan demikian, kita harapkan UMKM lain juga akan turut meningkat dan berkembang seperti yang kita harapkan," katanya.

Baca juga: Busana adat pimpinan negara beri manfaat ekonomi sektor fashion

Pewarta: Chandrika Purnama Dewi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023