Bunda Baca Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Eva Algafry, menyebutkan semua orang memiliki minat membaca di tengah pesatnya kemajuan media teknologi digital saat ini.
"Semua orang membaca, minimal membaca pesan dan status lewat WhatsApp atau melihat perkembangan ilmu pengetahuan melalui media digital," ujarnya di Koba, Selasa.
Menurut dia, indikator minat baca tidak mesti dilihat seberapa banyak orang membaca buku tetapi juga bisa dilihat seberapa banyak orang berselancar mencari ilmu pengetahuan melalui media elektronik.
"Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini, orang sudah semakin dekat dengan dunia digitalisasi dan itu terjadi pada semua kalangan," katanya.
Eva mengatakan kemajuan teknologi justeru meningkatkan minat baca masyarakat, bahkan tanpa terhalang ruang dan waktu.
"Memang tidak bisa kita pungkiri keinginan orang membaca buku dalam bentuk fisik masih rendah dan ini menjadi persoalan yang mesti dicarikan solusinya," ujarnya.
Kurangnya keinginan orang untuk membaca buku secara fisik, kata dia dipengaruhi beberapa faktor di antaranya saat ini minat baca sudah beralih ke dunia maya.
"Justeru itu, kita harus mengubah pola dan strategi bagaimana caranya merangsang orang untuk membaca buku yang tidak hanya meningkatkan minat baca saja tetapi juga harus meningkatkan daya bacanya," ujarnya.
Di antara upaya untuk meningkatkan daya baca buku, kata Eva tentu harus menyuguhkan sesuatu yang menarik baik itu fasilitas pendukung maupun judul buku yang dibaca.
"Dengan begitu daya baca buku akan tumbuh. Seperti saat ini Bangka Tengah membangun gedung perpustakaan yang megah dengan fasilitas lengkap, tentu ini bagian dari pemicu semangat membaca masyarakat," ujarnya.
Kemudian kata dia bagi kalangan anak, tentu orang tua harus memberikan contoh untuk menciptakan budaya membaca di tengah keluarga.
"Membangkitkan daya baca anak, tentu harus dengan strategi salah satunya dengan mendongeng itu membuat anak lebih tertarik," ujarnya.
Eva mengatakan, terkadang anak tidak berminat membaca buku juga dipengaruhi oleh bahan bacaan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
"Maka ini menjadi tanggung jawab dinas terkait untuk menyediakan judul buku yang lebih banyak sehingga mereka punya banyak pilihan bahan bacaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Semua orang membaca, minimal membaca pesan dan status lewat WhatsApp atau melihat perkembangan ilmu pengetahuan melalui media digital," ujarnya di Koba, Selasa.
Menurut dia, indikator minat baca tidak mesti dilihat seberapa banyak orang membaca buku tetapi juga bisa dilihat seberapa banyak orang berselancar mencari ilmu pengetahuan melalui media elektronik.
"Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini, orang sudah semakin dekat dengan dunia digitalisasi dan itu terjadi pada semua kalangan," katanya.
Eva mengatakan kemajuan teknologi justeru meningkatkan minat baca masyarakat, bahkan tanpa terhalang ruang dan waktu.
"Memang tidak bisa kita pungkiri keinginan orang membaca buku dalam bentuk fisik masih rendah dan ini menjadi persoalan yang mesti dicarikan solusinya," ujarnya.
Kurangnya keinginan orang untuk membaca buku secara fisik, kata dia dipengaruhi beberapa faktor di antaranya saat ini minat baca sudah beralih ke dunia maya.
"Justeru itu, kita harus mengubah pola dan strategi bagaimana caranya merangsang orang untuk membaca buku yang tidak hanya meningkatkan minat baca saja tetapi juga harus meningkatkan daya bacanya," ujarnya.
Di antara upaya untuk meningkatkan daya baca buku, kata Eva tentu harus menyuguhkan sesuatu yang menarik baik itu fasilitas pendukung maupun judul buku yang dibaca.
"Dengan begitu daya baca buku akan tumbuh. Seperti saat ini Bangka Tengah membangun gedung perpustakaan yang megah dengan fasilitas lengkap, tentu ini bagian dari pemicu semangat membaca masyarakat," ujarnya.
Kemudian kata dia bagi kalangan anak, tentu orang tua harus memberikan contoh untuk menciptakan budaya membaca di tengah keluarga.
"Membangkitkan daya baca anak, tentu harus dengan strategi salah satunya dengan mendongeng itu membuat anak lebih tertarik," ujarnya.
Eva mengatakan, terkadang anak tidak berminat membaca buku juga dipengaruhi oleh bahan bacaan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
"Maka ini menjadi tanggung jawab dinas terkait untuk menyediakan judul buku yang lebih banyak sehingga mereka punya banyak pilihan bahan bacaan," ujarnya.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023