Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bangkaan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Irwandi menyebutkan, penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan dapat menurunkan minat baca buku kalangan anak.

"Ini menjadi tantangan kita untuk menumbuhkan minat baca, dimana era teknologi saat ini anak kita lebih banyak bermain gadget sehingga menurunkan keinginan mereka untuk membaca buku," ujarnya di Koba, Kamis.

Menurut Beben sapaan akrab Irwandi, bahwa penggunaan gawai secara berlebihan menjadi salah satu faktor turunnya minat baca kalangan anak, karena waktu mereka sudah terkuras untuk memainkan telepon selulernya.

"Handphone atau telepon seluler ini sangat menggerus kemauan mereka untuk membaca, jadi itu memang tugas yang berat untuk meningkatkan minat baca masyarakat," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, tidak bisa serta-merta memaksa anak untuk melepas gadget dan menyodorkan buku bacaan.

"Ada beberapa strategi bisa dilakukan seperti mengajak anak bermain dan secara perlahan kemudian diarahkan untuk membaca buku yang sesuai dengan usia mereka," ujarnya.

Beben menjelaskan, angka tingkat kegemaran membaca di Bangka Tengah pada 2021 masih tergolong rendah, yakni 39,61 dari skala 0 sampai 100.

"Pada 2022 datanya belum ada, InsyaAllah besok survei mulai kami lakukan dan prosesnya cuma seminggu, baru data diolah," ujarnya.

Ia menuturkan dalam meningkatkan minat baca, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya seperti kegiatan perpustakaan keliling ke sekolah-sekolah, perpustakaan desa dan pojok baca.

"Kami rutin melakukan giat perpustakaan keliling dan saat ini juga sedang proses membangun perpustakaan empat dengan harapan minat baca buku masyarakat semakin baik," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023