PT Timah Tbk melatih dan membina Suku Sawang di Kundur Barat Provinsi Kepulauan Riau membudidayakan serta pembesaran kepiting bakau, guna memandirikan ekonomi warga suku di lingkungan operasional perusahaan.

"Melalui program ini tentunya memberikan peluang usaha bagi warga untuk membudidayakan kepiting yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi," kata Kepala Bidang Komunitas Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan keberadaan PT Timah Tbk sebagai perusahaan yang mendapatkan mandat dari negara untuk mengelola sumber daya alam timah tidak hanya untuk melaksanakan proses bisnis saja, tetapi juga mendorong kemajuan dan kemandirian masyarakat di lingkar tambang.

Sejalan dengan semangat ini, anggota holding Industri pertambangan MIND ID secara berkelanjutan melaksanakan tanggungjawab sosial lingkungannya. Hal ini juga selaras dengan nilai-nilai Enviromental, Social dan Governance (ESG) yang dijalankan perusahaan.

"Budidaya kepiting bakau ini melibatkan kelompok Tuah Ketam Desa Sawang Laut dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya  Suku Sawang di lingkungan operasional perusahaan," ujarnya.

Ketua Kelompok Tuah Ketam Amran menyampaikan sangat senang dengan program dari PT Timah Tbk, karena sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka hanya mengandalkan pendapatan sebagai nelayan yang menjaring ikan.

"Sekarang selain dengan hasil menjaring ada tambahan pendapatan dari berbudidaya pembesaran kepiting bakau yang mana semua diberikan oleh PT Timah. Kami tidak hanya dibantu bibit saja, tapi juga diberikan pelatihan dan keperluan yang lainnya juga dibantu serta dibimbing dalam prosesnya," katanya.

Menurut dia saat ini Kelompok Tuah Ketam sedang belajar untuk mandiri dan tidak lagi bergantung dengan bantuan dari PT Timah Tbk. Budidaya yang mereka jalani sudah memiliki hasil, namun tak lantas membuat mereka berpuas diri.

"Saat ini kami telah memiliki dua kolam pembesaran kepiting dengan tiap kolam nya mampu di isi kurang lebih 200 sampai 250 ekor kepiting bakau," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023