Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan, penderita hipertensi di provinsi itu tertinggi se-Indonesia karena pola makan masyarakat yang tidak seimbang.

"Rata-rata penderita hipertensi mencapai 25,4 persen, sementara angka nasional hanya 21 persen," kata Sekretaris Dinkes Kepulauan Babel, Supriyadi di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan, kasus hipertensi ini tinggi, karena pola makan masyarakat rendah serat atau hanya mengkonsumsi nasi dan lauk pauk saja.

"Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayur mayur rendah. Ini sulit diubah karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat secara turun temurun, sehingga perlu sosialisasi pentingnya mengkonsumsi buah dan sayuran," ujarnya.

Selain itu, kata dia, kasus hipertensi ini tinggi juga karena tingkat perokok aktif juga tinggi.

Rata-rata perokok aktif menghisap rokok di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 18,3 batang rokok per hari, sementara angka nasional hanya 12 batang per hari.

"Risiko peningkatan kasus hipertensi ini sangat tinggi, sehingga perlu kerja keras pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat," ujarnya.

Menurut dia, hipertensi akut akan berlanjut ke berbagai penyakit tidak menular lainnya seperti jantung, stroke, penyakit paru obstruktif, kanker paru dan mulut yang membahayakan jiwa penderita.

Untuk itu, kata dia, diimbau masyarakat untuk menerapkan prilaku CERDIK yaitu cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin berolah raga, diet sehat dan seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stress dengan baik, karena dapat mencegah hipertensi.

"Kita berharap masyarakat berprilaku CERDIK, agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Lebih baik mencegah dari pada mencegah penyakit tersebut yang membutuhkan biaya yang cukup besar," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016