Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggencarkan gerakan penanaman pohon guna menghijaukan kembali 167.104 hektare lahan kritis dampak penambangan bijih timah di daerah itu.

"Gerakan penanaman pohon lahan pascatambang tahap 3 ini, merupakan komitmen kita semua untuk menjaga lingkungan ini," kata Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu saat menghadiri penanaman pohon di Hutan Lindung Bukit Rebo, Rabu.

Berdasarkan data tahun 2022, kata dia, luas lahan kategori kritis dan sangat kritis di Kepulauan Babel mencapai 167.104 hektare yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang.

"Sebagai daerah yang mempunyai karakteristik pertambangan dan maraknya kegiatan pertambangan yang tidak disertai dengan reklamasi mengakibatkan luasan lahan kritis mengalami peningkatan," ujar Suganda.

Ia menyatakan kegiatan penanaman pohon yang diprakarsai oleh Polda Kepulauan Babel itu merupakan langkah nyata untuk memberikan kontribusi dalam memperbaiki kondisi lahan kritis di provinsi tersebut.

"Hari ini Polda melakukan upaya itu, dengan mengumpulkan seluruh pihak, termasuk pemerintah provinsi, di mana kita di sini bersama-sama melakukan penanaman pohon di lahan pasca-tambang ini," katanya.

Menurut dia, pohon merupakan simbol dari kehidupan, pertumbuhan, dan keberlanjutan. Setiap pohon yang ditanam adalah langkah maju dalam menjaga bumi.

"Mari kita lanjutkan penanaman pohon ini dengan penuh semangat dan juga bersama-sama berkomitmen untuk menjaga lingkungan di Provinsi Kepulauan Babel dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023