Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi mengelar gerakan menanam pohon dalam rangka memperingati Hari Perlindungan Lapisan Ozone Indonesia, guna meningkatkan ruang terbuka hijau dan menekan berbagai bencana alam di daerah itu.
"Gerakan menanam pohon ini sebagai penanggulangan dan menghijaukan kembali lingkungan hutan kritis," kata Rustam Effendi usai melakukan penanaman 350 bibit pohon dan menebar 1.000 ekor ikan nila di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan kegiatan ini sebagai aksi nyata pemerintah daerah dalam memberi kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dengan menanam berbagai pohon bermanfaat di lahan kosong.
"Gerakan menanam pohon ini untuk mendukung program nasional yakni penanaman satu miliar pohon dan pengembangan hutan rakyat yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Untuk itu kami mengajak masyarakat melestarikan lingkungan dengan menciptakan ruang terbuka hijau," ujarnya.
Ia berharap gerakan menanam pohon dapat menggerakkan instansi lain di lingkungan pemerintah provinsi, kabupaten/kota dalam meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan, agar daerah ini terhindar dari berbagai bencana alam seperti banjir, kekeringan dan lainnya.
"Jangan menebang pohon sembarangan dan jangan membakar hutan yang dapat menyebabkan kabut asap. Semoga ini menjadi motivasi dan memberi pengaruh baik untuk lingkungan," harapnya.
Kepala Badan Diklat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hendra mengatakan gerakan penghijauan kampus inovasi ini akan menjadi aksi nyata setiap tahunnya yang digelar oleh Badan Diklat Babel, dengan tujuan mengajak seluruh masyarakat melestarikan lingkungan hijau.
"Gerakan penghijauan di kampus inovasi ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan serta memanfaatkan lahan kosong yang ada agar bermanfaat," ujarnya.