Program sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan (sidolpin) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi top finalis dalam kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Program sidolpin masuk 52 top finalis KIPP seluruh Indonesia, tentu ini pencapaian yang luar biasa dan patut diapresiasi," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat.

Bupati menjelaskan sidolpin merupakan sebuah aplikasi teknologi yang memanfatkan GPS yang dapat diakses para nelayan saat mereka berlayar untuk memudahkan dalam menemukan titik kumpul ikan (fishing ground).

"Sidolpin memberikan harapan baru bagi para nelayan, meningkatkan efisiensi penangkapan ikan dan berkontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan keberhasilan sidolpin juga menjadi bukti bahwa Bangka Tengah berada di jalur yang benar dalam menghadapi tantangan globalisasi dan era digital.

"Dalam era yang semakin terhubung secara digital, pemerintah daerah harus dapat mengikuti perkembangan teknologi," ujarnya.

Bupati mengatakan sidolpin dirancang sesuai perkembangan zaman dan menjadi solusi nyata dalam mengatasi persoalan masyarakat.

"Keberhasilan sidolpin masuk finalis top inovasi pelayanan publik ini saya persembahkan kepada seluruh masyarakat Bangka Tengah, terutama para nelayan yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal dan pahlawan protein bangsa," ujarnya.

Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi mengatakan dengan menggunakan aplikasi sidolpin sejak tiga tahun belakangan ini mampu meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

"Hasil tangkapan nelayan naik drastis, semula hanya 50 persen namun sejak menggunakan aplikasi sidolpin naik hampir 100 persen," ujarnya.

Nelayan juga bisa lebih hemat dari sisi biaya operasional melaut dengan memanfaatkan sistem tersebut.

"Dengan teknologi sidolpin, hasil tangkapan meningkat dan tentu saja berimbas terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan," ujarnya.

Saat ini kata dia sekitar 80 persen nelayan di daerah itu sudah menggunakan teknologi sidolpin untuk meningkatkan hasil tangkapan.

"Sidolpin juga mampu mendongkrak produksi perikanan tangkap sepanjang 2022 mencapai 27.000 ton, sementara pada 2021 sebanyak 26.000 ton," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023