Pangkalpinang (ANTARA) - Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Bangka Belitung tahun 2022 telah menghasilkan sepuluh top inovasi, dari 46 proposal inovasi yang diajukan. Lima besarnya akan mewakili Provinsi Babel dan dilombakan ke tingkat nasional.
Kepala Biro Organisasi Setda Pemprov Babel, Ellyana mengatakan, KIPP Babel tahun 2022 mulai dibuka sejak 11 Juli sampai dengan 12 Agustus 2022. Dari 46 proposal, setelah dilakukan proses administrasi tujuh proposal tidak lolos, sehingga yang diberi penilaian oleh tim juri ada 39 proposal.
"Sepuluh besar ini akan masuk dalam tahapan wawancara dan penilaian langsung, tim juri akan melihat dan menilai yang layak masuk top lima atau lima besar, untuk diikutsertakan dalam KIPP tingkat nasional," kata Ellyana, di Pangkalpinang, Rabu.
Tema KIPP tahun ini adalah “Melalui Implementasi Transformasi Kelembagaan, Transformasi SDM Aparatur, dan Transfomasi Digital yang diwujudkan dalam inovasi pelayanan publik menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”.
Ellyana mengatakan, melalui KIPP ini diharapkan dapat lahir inovasi pelayanan publik yang berdampak signifikan terhadap masyarakat sesuai dengan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan, yakni tanpa kemiskinan, kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi, dan infrastruktur.
Berkurangnya kesenjangan, kota dan komunitas berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem daratan, perdamaian, keadilan, kelembagaan yang tangguh dan kemitraan untuk mencapai tujuan.
Ia menambahkan, KIPP tahun ini merupakan kompetisi yang digelar untuk ketiga kalinya sejak tahun 2020 sebagai penjabaran dari hubungan jaringan inovasi pelayanan publik (JIPP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diikuti oleh Perangkat Daerah dan Unit Pelayanan Publik (UPP), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi, Kabupaten/Kota.
"Tahun ini juga diikuti Satuan Kerja/Unit Pelayanan SIM dan SKCK Polres Jajaran Polda Kepulauan Bangka Belitung. Ada delapan proposal yang masuk, tetapi belum berhasil masuk top sepuluh," kata Ellyana.
Sebelumnya, Asisten Administrasi Umum, Yunan Helmi mengatakan, KIPP merupakan salah satu strategi kebijakan Pemprov Babel dalam meningkatkan daya saing daerah.
Ia berharap melalui kompetisi ini akan mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru dan meningkatnya keikutsertaan inovasi dalam kompetisi secara kuantitas maupun kualitas serta mampu menjaring, mendokumentasikan, mendiseminasikan, dan mempromosikan inovasi pelayanan publik sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik di Babel.
Berikut top sepuluh finalis KIPP Babel, Pedekate Berkah dari Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kota Pangkalpinang, Pelita (Peduli Lansia Kita) deri Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Lada (Layanan Satu Data)
Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Babel, Sikantan (Sirkulasi Koleksi Antar Perpustakaan) Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Belitung, Sapi Kurban (Subsidi Usaha Perorangan/Mikro Melalui Kredit Kecil dan Menengah Usaha Rakyat Bunga Nol Persen) dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bangka.
Dalam Sepi Menulis Emas (Data Lampu Semakin Rapi Menggunakan Aplikasi Google Maps) dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Bangka Barat, Pak Kastama Untuk Bu Irta (Pemanfaatan Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Budidaya Ikan air Tawar) dari Dinas Perikanan Kabupaten Bangka.
Yuk Krio (Yuk Konsultasi di Rumah Sakit Mengenai Informasi Kesehatan Secara Online) dari Rumah Sakit Umum Daerah Krio Panting Payung Kabupaten Bangka Selatan, Kanti Bekisah (Ku Ade Untuk Ka) dari SMP Negeri 1 Koba Kabupaten Bangka Tengah, Jubbah (Jum'at Barokah Berbagi Kabupaten Belitung Timur Bahagia) dari Puskesmas Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur (Beltim).