Muntok (Antara Babel) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi mendorong pemanfaatan bangunan bersejarah di Muntok Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mendukung sektor pariwisata sehingga membawa manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Bangunan bersejarah, situs dan benda cagar budaya di Kabupaten Bangka Barat bisa dimanfaatkan untuk mendukung pariwisata, khususnya wisata sejarah," kata Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Muhammad Ramli saat berkunjung ke Muntok, Selasa.
Ia mengatakan, sejumlah cagar budaya telah menjadi ikon wisata seperti Pesanggrahan Menumbing, Pesanggrahan Muntok, Masjid Jamik, Kelenteng Kong Fuk Miau, Rumah Mayor China, dan Museum Timah Indonesia.
Pemanfaatan cagar budaya untuk sektor pariwisata diyakini akan membawa dampak positif bagi bangunan itu sendiri karena bisa lebih terpelihara.
"Pemanfaatan cagar budaya untuk mendukung sektor pariwisata bahkan harus bisa memberdayakan, sehingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat," katanya lagi.
Ia berharap, pemerintah daerah setempat sadar akan potensi dan aset bangunan dan situs budaya yang dimiliki, sehingga nantinya membawa manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
"Masyarakat di Muntok perlu ditingkatkan kesadarannya akan potrensi yang dimiliki, kemudian dilatih cara mengelola wisata sejarah," ujar dia.
Masyarakat di daerah itu juga bisa mendapatkan pelatihan untuk membuat suvenir, oleh-oleh khas daerah, dan usaha pendukung pariwisata lainnya.
"Dengan adanya keterikatan antara masyarakat dengan bangunan bersejarah dan cagar budaya, kami yakin pelestarian bangunan akan bisa berjalan dengan baik karena masyarakat merasa memiliki," kata dia pula.
BPCB Jambi akan berupaya mendukung langkah tersebut dengan pemeliharaan cagar budaya yang selama ini menjadi fokus instansi tersebut.
Kegiatan pemeliharaan merupakan bagian penting dalam pelestarian untuk memperpanjang umur benda cagar budaya.
"Kami yakin cagar budaya akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan, sehingga kami berharap pemkab dan masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian bangunan bersejarah situs dan cagar budaya di Bangka Barat," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Bangunan bersejarah, situs dan benda cagar budaya di Kabupaten Bangka Barat bisa dimanfaatkan untuk mendukung pariwisata, khususnya wisata sejarah," kata Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Muhammad Ramli saat berkunjung ke Muntok, Selasa.
Ia mengatakan, sejumlah cagar budaya telah menjadi ikon wisata seperti Pesanggrahan Menumbing, Pesanggrahan Muntok, Masjid Jamik, Kelenteng Kong Fuk Miau, Rumah Mayor China, dan Museum Timah Indonesia.
Pemanfaatan cagar budaya untuk sektor pariwisata diyakini akan membawa dampak positif bagi bangunan itu sendiri karena bisa lebih terpelihara.
"Pemanfaatan cagar budaya untuk mendukung sektor pariwisata bahkan harus bisa memberdayakan, sehingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat," katanya lagi.
Ia berharap, pemerintah daerah setempat sadar akan potensi dan aset bangunan dan situs budaya yang dimiliki, sehingga nantinya membawa manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
"Masyarakat di Muntok perlu ditingkatkan kesadarannya akan potrensi yang dimiliki, kemudian dilatih cara mengelola wisata sejarah," ujar dia.
Masyarakat di daerah itu juga bisa mendapatkan pelatihan untuk membuat suvenir, oleh-oleh khas daerah, dan usaha pendukung pariwisata lainnya.
"Dengan adanya keterikatan antara masyarakat dengan bangunan bersejarah dan cagar budaya, kami yakin pelestarian bangunan akan bisa berjalan dengan baik karena masyarakat merasa memiliki," kata dia pula.
BPCB Jambi akan berupaya mendukung langkah tersebut dengan pemeliharaan cagar budaya yang selama ini menjadi fokus instansi tersebut.
Kegiatan pemeliharaan merupakan bagian penting dalam pelestarian untuk memperpanjang umur benda cagar budaya.
"Kami yakin cagar budaya akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan, sehingga kami berharap pemkab dan masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian bangunan bersejarah situs dan cagar budaya di Bangka Barat," katanya pula.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016