Bupati Bangka Barat Sukirman mengajak seluruh warga setempat menjaga dan melestarikan Tradisi Sedekah Kampung agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bisa diwariskan ke generasi selanjutnya.
"Kegiatan tradisi ini memiliki banyak nilai yang bisa dipetik dan menjadi jati diri kita sebagai warga Bangka Barat, pemkab akan terus berupaya memfasilitasi agar Tradisi Sedekah Kampung bisa terus digelar secara rutin setiap tahun di kampung atau desa-desa di daerah itu," katanya di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin.
Ia mengatakan di sebagian besar desa dan kelurahan di Bangka Barat memiliki tradisi masing-masing yang hingga saat ini masih dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Hal itu, katanya, sebagai aset kebudayaan lokal yang berharga sehingga harus dilestarikan dan dikembangkan pemanfaatannya.
"Setiap tahun secara bergiliran kita berikan bantuan fasilitasi agar tradisi tersebut bisa dilaksanakan, terakhir kemarin kita laksanakan Tradisi Sedekah Kampung di Desa Terentang, Kecamatan Kelapa," katanya.
Ia mengatakan pesta adat Desa Terentang merupakan sesuatu yang perlu disyukuri dan dijalani bersama sebagai salah satu warisan budaya setempat.
"Alhamdulillah, acara adat Desa Terentang yang digelar ke-159 masih bisa dilaksanakan, dapat melestarikan kebersamaan dengan keberkahan," katanya.
Tradisi yang telah berjalan dari generasi ke generasi ini dilaksanakan untuk menjaga semangat dalam membaca dan mengamalkan Al Quran sebagai pedoman bagi umat Islam.
Sukirman mengajak generasi muda setempat agar dapat melestarikan tradisi ini sehingga tetap berjalan dari masa ke masa sebagai salah satu ajang silaturahim antarwarga.
"Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat diteruskan anak muda sehingga kebaikan akan terus berlanjut," katanya.
Kepala Desa Terentang Yusuf memberikan apresiasi kepada pemkab setempat yang telah mendukung kegiatan tersebut dan membantu warga dalam melestarikan tradisi dan budaya setempat.
"Pesta adat Desa Terentang ini setiap tahun kita laksanakan, bahkan sejak kami lahir sudah ada, mudah-mudahan tahun depan kita ketemu lagi," katanya.
Sedekah Kampung atau dalam dialek dan penulisan masyarakat Desa Terentang "Sedekah Kapong" adalah tradisi yang digelar sebagai wujud syukur atas keberhasilan anak-anak hingga khatam mengaji Al Quran.
Pada kegiatan itu, warga Desa Terentang melaksanakan pesta adat khataman Al Quran yang diikuti puluhan anak dan remaja desa setempat. Pada pelaksanaannya, para peserta khataman Al Quran terlebih dahulu diarak menggunakan tandu hias beragam rupa, mulai dari hiasan berbentuk binatang, kendaraan, pesawat terbang, dan bunga.
Pada bagian depan masing-masing tandu, terdapat wadah khusus untuk meletakkan beras, telur ayam, dan Al Quran yang dilengkapi dengan berbagai hiasan agar semakin menarik.
Arak-arakan warga yang memadati kegiatan tersebut dimulai dengan lantunan syair-syair islami diiringi gendang rebana dan disertai tarian yang dibawakan sejumlah penari dan warga yang hadir.
Selama pesta adat, para peserta khataman beserta warga pengiring dibawa keliling kampung, sebelum akhirnya berhenti di Masjid Desa Terentang, tempat pelaksanaan khataman Al Quran.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi oleh para peserta khataman Al Quran dan doa selamat oleh tokoh agama setempat disertai pembagian bunga seroja atau hiasan yang berisi makanan dan telur ayam rebus kepada seluruh hadirin di masjid desa.
Para peserta khataman juga memberikan sesendok selasih kepada para tamu sebagai tanda penghormatan. Pada akhir acara, masyarakat berkumpul bersama di lapangan desa menikmati tarian dan musik tradisional rudat dan rebana, dengan sajian makanan khas dodol yang disiapkan sejak sehari sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kegiatan tradisi ini memiliki banyak nilai yang bisa dipetik dan menjadi jati diri kita sebagai warga Bangka Barat, pemkab akan terus berupaya memfasilitasi agar Tradisi Sedekah Kampung bisa terus digelar secara rutin setiap tahun di kampung atau desa-desa di daerah itu," katanya di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin.
Ia mengatakan di sebagian besar desa dan kelurahan di Bangka Barat memiliki tradisi masing-masing yang hingga saat ini masih dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Hal itu, katanya, sebagai aset kebudayaan lokal yang berharga sehingga harus dilestarikan dan dikembangkan pemanfaatannya.
"Setiap tahun secara bergiliran kita berikan bantuan fasilitasi agar tradisi tersebut bisa dilaksanakan, terakhir kemarin kita laksanakan Tradisi Sedekah Kampung di Desa Terentang, Kecamatan Kelapa," katanya.
Ia mengatakan pesta adat Desa Terentang merupakan sesuatu yang perlu disyukuri dan dijalani bersama sebagai salah satu warisan budaya setempat.
"Alhamdulillah, acara adat Desa Terentang yang digelar ke-159 masih bisa dilaksanakan, dapat melestarikan kebersamaan dengan keberkahan," katanya.
Tradisi yang telah berjalan dari generasi ke generasi ini dilaksanakan untuk menjaga semangat dalam membaca dan mengamalkan Al Quran sebagai pedoman bagi umat Islam.
Sukirman mengajak generasi muda setempat agar dapat melestarikan tradisi ini sehingga tetap berjalan dari masa ke masa sebagai salah satu ajang silaturahim antarwarga.
"Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat diteruskan anak muda sehingga kebaikan akan terus berlanjut," katanya.
Kepala Desa Terentang Yusuf memberikan apresiasi kepada pemkab setempat yang telah mendukung kegiatan tersebut dan membantu warga dalam melestarikan tradisi dan budaya setempat.
"Pesta adat Desa Terentang ini setiap tahun kita laksanakan, bahkan sejak kami lahir sudah ada, mudah-mudahan tahun depan kita ketemu lagi," katanya.
Sedekah Kampung atau dalam dialek dan penulisan masyarakat Desa Terentang "Sedekah Kapong" adalah tradisi yang digelar sebagai wujud syukur atas keberhasilan anak-anak hingga khatam mengaji Al Quran.
Pada kegiatan itu, warga Desa Terentang melaksanakan pesta adat khataman Al Quran yang diikuti puluhan anak dan remaja desa setempat. Pada pelaksanaannya, para peserta khataman Al Quran terlebih dahulu diarak menggunakan tandu hias beragam rupa, mulai dari hiasan berbentuk binatang, kendaraan, pesawat terbang, dan bunga.
Pada bagian depan masing-masing tandu, terdapat wadah khusus untuk meletakkan beras, telur ayam, dan Al Quran yang dilengkapi dengan berbagai hiasan agar semakin menarik.
Arak-arakan warga yang memadati kegiatan tersebut dimulai dengan lantunan syair-syair islami diiringi gendang rebana dan disertai tarian yang dibawakan sejumlah penari dan warga yang hadir.
Selama pesta adat, para peserta khataman beserta warga pengiring dibawa keliling kampung, sebelum akhirnya berhenti di Masjid Desa Terentang, tempat pelaksanaan khataman Al Quran.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi oleh para peserta khataman Al Quran dan doa selamat oleh tokoh agama setempat disertai pembagian bunga seroja atau hiasan yang berisi makanan dan telur ayam rebus kepada seluruh hadirin di masjid desa.
Para peserta khataman juga memberikan sesendok selasih kepada para tamu sebagai tanda penghormatan. Pada akhir acara, masyarakat berkumpul bersama di lapangan desa menikmati tarian dan musik tradisional rudat dan rebana, dengan sajian makanan khas dodol yang disiapkan sejak sehari sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023