Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyasar salah satu indikator kriteria penerapan yakni pendidikan, guna menerapkan smart city atau kota cerdas.
"Untuk menuju smart city itu memang banyak kriteria, salah satunya adalah masyarakat yang cerdas, ekonomi yang baik, dan keterhubungan antar daerah yang satu dengan yang lain. Kita sudah memiliki semuanya, tinggal bagaimana kita meningkatkannya, terutama dalam hal pendidikan," kata Pj Gubernur Suganda dalam keterangan rilis yang diterima ANTARA di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu sesuai arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) Tito Karnavian pada acara " Opening Ceremony ASEAN Smart Cities Network (ASCN) 2023, dan Annual Meeting Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam rangka Pengelolaan Perkotaan Berbasis Teknologi Digital dengan Pendekatan Kota Cerdas".
Ia menyebutkan untuk membangun desa yang cerdas harus dimulai dari pendidikan dan diperlukan kerja sama semua pihak agar terwujud kota yang cerdas, juga desa yang cerdas.
"Kalau kita mau masuk ke smart city, itu salah satu indikatornya adalah tingkat pendidikan masyarakat yang sudah mencapai standar yang telah ditentukan. Mudah-mudahan Babel, melalui kota dan kabupatennya, bisa mencapai itu," katanya.
Sementara itu agenda yang diadakan di Imperial Ballroom 2, InterContinental Ressort Bali itu, dihadiri oleh beberapa kepala daerah di Indonesia, dan delegasi dari 10 negara Anggota ASEAN, diantaranya ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs), pejabat pendamping Sekretariat Jenderal ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN.
Secara substantif, turut pula diisi oleh pembicara lain, yakni Ngy Chanphal dari Kamboja, kemudian perwakilan dari Access Partnership yang mengupas mengenai Development of ASEAN Smart City Investment Toolkit, dan sebagainya.
Mendagri Tito mengharapkan dengan kegiatan itu dapat saling berdiskusi, dan memberikan masukan atau solusi, demi terwujudnya ASEAN Smart Cities agar sejalan dengan tema, dan harapan bersama dalam KTT ASEAN, yakni "Mencapai ASEAN Matters: Epicentrum of Growth".
"Saya berharap hari ini, kita dapat berdiskusi dan merekomendasikan kepada para pemimpin kita bagaimana membangun pondasi yang kuat untuk masa depan Kota Cerdas ASEAN. Visi jangka panjang, dan kapasitas yang lebih kuat untuk memungkinkan Kota Cerdas ASEAN menghadapi tantangan masa depan bersama. Untuk kita mencapai Asean Matters: Epicentrum of Growth," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Untuk menuju smart city itu memang banyak kriteria, salah satunya adalah masyarakat yang cerdas, ekonomi yang baik, dan keterhubungan antar daerah yang satu dengan yang lain. Kita sudah memiliki semuanya, tinggal bagaimana kita meningkatkannya, terutama dalam hal pendidikan," kata Pj Gubernur Suganda dalam keterangan rilis yang diterima ANTARA di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu sesuai arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) Tito Karnavian pada acara " Opening Ceremony ASEAN Smart Cities Network (ASCN) 2023, dan Annual Meeting Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam rangka Pengelolaan Perkotaan Berbasis Teknologi Digital dengan Pendekatan Kota Cerdas".
Ia menyebutkan untuk membangun desa yang cerdas harus dimulai dari pendidikan dan diperlukan kerja sama semua pihak agar terwujud kota yang cerdas, juga desa yang cerdas.
"Kalau kita mau masuk ke smart city, itu salah satu indikatornya adalah tingkat pendidikan masyarakat yang sudah mencapai standar yang telah ditentukan. Mudah-mudahan Babel, melalui kota dan kabupatennya, bisa mencapai itu," katanya.
Sementara itu agenda yang diadakan di Imperial Ballroom 2, InterContinental Ressort Bali itu, dihadiri oleh beberapa kepala daerah di Indonesia, dan delegasi dari 10 negara Anggota ASEAN, diantaranya ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs), pejabat pendamping Sekretariat Jenderal ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN.
Secara substantif, turut pula diisi oleh pembicara lain, yakni Ngy Chanphal dari Kamboja, kemudian perwakilan dari Access Partnership yang mengupas mengenai Development of ASEAN Smart City Investment Toolkit, dan sebagainya.
Mendagri Tito mengharapkan dengan kegiatan itu dapat saling berdiskusi, dan memberikan masukan atau solusi, demi terwujudnya ASEAN Smart Cities agar sejalan dengan tema, dan harapan bersama dalam KTT ASEAN, yakni "Mencapai ASEAN Matters: Epicentrum of Growth".
"Saya berharap hari ini, kita dapat berdiskusi dan merekomendasikan kepada para pemimpin kita bagaimana membangun pondasi yang kuat untuk masa depan Kota Cerdas ASEAN. Visi jangka panjang, dan kapasitas yang lebih kuat untuk memungkinkan Kota Cerdas ASEAN menghadapi tantangan masa depan bersama. Untuk kita mencapai Asean Matters: Epicentrum of Growth," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023