Pangkalpinang (Antara Babel) - DPRD Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meninjau kolong sumber air baku PDAM Parit Lalang yang diduga tercemar air limbah karet gelang pada Senin pagi.
"Dari pemantauan lapangan memang ada tembok pembatas air baku yang jebol sehingga menyebabkan kemasukan air dari luar ke dalam kolong Parit Lalang. Namun setelah kami telusuri air tersebut adalah air limbah rumah tangga dari masyarakat sekitar kolong," kata anggota Komisi 1 DPRD Kota Pangkalpinang Rio Setiady, Senin.
Ia mengatakan, jebolnya tembok air baku tersebut sudah terjadi sejak empat tahun lalu.
Menurutnya, dari pemantauan di lapangan bukan hanya satu yang jebol, tetapi ada dua yaitu yang berbatasan dengan wilayah Parit Lalang dan Kampung Asam.
"Justru yang lebih mengkhawatirkan adalah tembok jebol yang sebelah Kampung Asam selama ini tidak menjadi perhatian publik, mengingat jebolnya lebih besar sehingga limbah rumah tangga lebih banyak yang masuk ke kolong air baku," ujarnya pula.
Dia menyatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari masyarakat sekitar memang ada permintaan agar tembok yang jebol tersebut tidak ditutup karena aliran dari rumah tangga warga akan tertutup salurannya dan lebih mudah terjadi banjir.
"Jadi bukan limbah karet, tetapi limbah rumah tangga inilah yang kemudian masuk ke kolong air baku Parit Lalang. Kami imbau PDAM Kota Pangkalpinang segera mencari solusi jangan sampai permasalahan jebolnya tembok ini berlarut larut. Segera bangun komunikasi dengan masyarakat sekitar kolong Parit Lalang untuk mencari solusi terbaik yang tidak merugikan pihak mana pun," katanya.
Pihaknya juga mendorong pendekatan yang persuasif dan humanis, karena bagaimanapun kepentingan masyarakat umum harus didahulukan dengan tidak menafikan kepentingan perorangan.
"PDAM harus segera melakukan pembicaraan secara kekeluargaan, kami di DPRD Kota Pangkalpinang siap mendukung kebijakan yang diambil PDAM dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Pangkalpinang," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Dari pemantauan lapangan memang ada tembok pembatas air baku yang jebol sehingga menyebabkan kemasukan air dari luar ke dalam kolong Parit Lalang. Namun setelah kami telusuri air tersebut adalah air limbah rumah tangga dari masyarakat sekitar kolong," kata anggota Komisi 1 DPRD Kota Pangkalpinang Rio Setiady, Senin.
Ia mengatakan, jebolnya tembok air baku tersebut sudah terjadi sejak empat tahun lalu.
Menurutnya, dari pemantauan di lapangan bukan hanya satu yang jebol, tetapi ada dua yaitu yang berbatasan dengan wilayah Parit Lalang dan Kampung Asam.
"Justru yang lebih mengkhawatirkan adalah tembok jebol yang sebelah Kampung Asam selama ini tidak menjadi perhatian publik, mengingat jebolnya lebih besar sehingga limbah rumah tangga lebih banyak yang masuk ke kolong air baku," ujarnya pula.
Dia menyatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari masyarakat sekitar memang ada permintaan agar tembok yang jebol tersebut tidak ditutup karena aliran dari rumah tangga warga akan tertutup salurannya dan lebih mudah terjadi banjir.
"Jadi bukan limbah karet, tetapi limbah rumah tangga inilah yang kemudian masuk ke kolong air baku Parit Lalang. Kami imbau PDAM Kota Pangkalpinang segera mencari solusi jangan sampai permasalahan jebolnya tembok ini berlarut larut. Segera bangun komunikasi dengan masyarakat sekitar kolong Parit Lalang untuk mencari solusi terbaik yang tidak merugikan pihak mana pun," katanya.
Pihaknya juga mendorong pendekatan yang persuasif dan humanis, karena bagaimanapun kepentingan masyarakat umum harus didahulukan dengan tidak menafikan kepentingan perorangan.
"PDAM harus segera melakukan pembicaraan secara kekeluargaan, kami di DPRD Kota Pangkalpinang siap mendukung kebijakan yang diambil PDAM dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Pangkalpinang," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016