Muntok (Antara Babel) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan pelatihan membatik kepada sejumlah pemuda agar terampil dan mampu membuka peluang usaha baru di daerah itu.
"Selama ini kebutuhan sandang dengan motif batik masih didatangkan dari Pulau Jawa. Kami berharap setelah adanya pelatihan ini akan muncul beberapa usaha batik baru dan mampu bersaing di pasar," kata Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Barat, Agus Setyadi di Muntok, Rabu.
Menurut dia pelatihan akan digelar dalam beberapa hari dengan melibatkan para praktisi batik yang didatangkan langsung dari Jawa.
"Kemungkinan pada triwulan ketiga tahun ini baru bisa dilaksanakan karena ada beberapa peralatan yang harus kami sediakan agar pelatihan berjalan maksimal," kata dia.
Keterampilan batik yang akan diberikan kepada para pemuda lokal tersebut berupa batik cap dengan pertimbangan agar bisa diproduksi massal dan lebih mudah pengerjaannya.
Membatik merupakan keterampilan baru di daerah itu terbukti dengan belum adanya perajin batik yang muncul di daerah itu.
"Dengan batik cap lebih mudah karena perajin tinggal mendesain motif yang diinginkan kemudian pesan stempel tembaganya di Surakarta, setelah jadi sudah bisa untuk mencap kain sesuai kebutuhan," kata dia.
Selain lebih mudah pengerjaannya, batik cap juga memiliki tingkat kerumitan yang lebih mudah dibandingkan batik tulis.
"Kemungkinan pelatihan digelar selama tiga hingga empat hari, kami yakin jika peserta benar-benar serius dan tekun akan mampu menyerap ilmu yang diberikan sekaligus bisa langsung praktik," katanya.
Menurut dia, pola pelatihan keterampilan seperti itu akan terus dilaksanakan untuk memunculkan usaha-usaha baru di bidang industri kreatif.
"Jika tekun dan bersungguh-sungguh kami yakin usaha batik di Bangka Barat akan maju karena peluang pasar masih terbuka lebar, tinggal kemauan para peserta yang menentukan apakah akan jalan atau cukup mengikuti pelatihan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Selama ini kebutuhan sandang dengan motif batik masih didatangkan dari Pulau Jawa. Kami berharap setelah adanya pelatihan ini akan muncul beberapa usaha batik baru dan mampu bersaing di pasar," kata Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Barat, Agus Setyadi di Muntok, Rabu.
Menurut dia pelatihan akan digelar dalam beberapa hari dengan melibatkan para praktisi batik yang didatangkan langsung dari Jawa.
"Kemungkinan pada triwulan ketiga tahun ini baru bisa dilaksanakan karena ada beberapa peralatan yang harus kami sediakan agar pelatihan berjalan maksimal," kata dia.
Keterampilan batik yang akan diberikan kepada para pemuda lokal tersebut berupa batik cap dengan pertimbangan agar bisa diproduksi massal dan lebih mudah pengerjaannya.
Membatik merupakan keterampilan baru di daerah itu terbukti dengan belum adanya perajin batik yang muncul di daerah itu.
"Dengan batik cap lebih mudah karena perajin tinggal mendesain motif yang diinginkan kemudian pesan stempel tembaganya di Surakarta, setelah jadi sudah bisa untuk mencap kain sesuai kebutuhan," kata dia.
Selain lebih mudah pengerjaannya, batik cap juga memiliki tingkat kerumitan yang lebih mudah dibandingkan batik tulis.
"Kemungkinan pelatihan digelar selama tiga hingga empat hari, kami yakin jika peserta benar-benar serius dan tekun akan mampu menyerap ilmu yang diberikan sekaligus bisa langsung praktik," katanya.
Menurut dia, pola pelatihan keterampilan seperti itu akan terus dilaksanakan untuk memunculkan usaha-usaha baru di bidang industri kreatif.
"Jika tekun dan bersungguh-sungguh kami yakin usaha batik di Bangka Barat akan maju karena peluang pasar masih terbuka lebar, tinggal kemauan para peserta yang menentukan apakah akan jalan atau cukup mengikuti pelatihan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016