Amerika Serikat untuk pertama kalinya menyatakan akan mengirimkan amunisi tank berbahan uranium kepada Ukraina.

Amunisi jenis itu dikirimkan saat pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan untuk mendepak Rusia dari wilayah-wilayah pendudukan.

Keputusan itu diambil AS sebagai bagian dari rencana mengirimkan 31 tank M1 Abrams, yang merupakan tank tempur utama AS, ke Ukraina.

Tank-tank itu diperkirakan akan segera dikirimkan ke Ukraina "segera", kata Gedung Putih pada Rabu.

Rusia mengingatkan akan menganggap pengiriman amunisi berbahan uranium penembus baja sebagai bentuk eskalasi konflik.

Beberapa jam sebelum pernyataan AS itu, Rusia melancarkan serangan artileri ke sebuah pasar di Ukraina timur hingga menewaskan sedikitnya 16 warga sipil.

Departemen pertahanan AS belum menjelaskan erapa banyak amunisi berbahan uranium yang akan dikirimkan ke Ukraina.

Pemasokan amunisi anti tank itu adalah bagian dari paket bantuan militer senilai 175 juta dolar AS (Rp2,66 triliun) dari AS untuk Ukraina.

Paket bantuan itu diumumkan ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sedang melakukan kunjungan dua hari ke negara yang tercabik perang itu.

Blinken tiba di Kiev, ibu kota Ukraina, dengan menggunakan kereta api guna bertemu dengan para pejabat tinggi Ukraina.

Ini adalah kunjungan keempat Blinken ke Ukraina sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Menjelang pertemuan tertutup dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Blinken menyatakan pemerintahan Presiden Joe Biden "bertekad" untuk terus menjaga kekompakan dengan Kiev.

Blinken juga mengatakan AS saat ini melihat ada "kemajuan penting yang dicapai dalam serangan balasan, dan itu amat sangat membesarkan hati."

Sumber: Anadolu

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023