Muntok (Antara Babel) - Fotografer Perum LKBN Antara Bayu Lindarto mengharapkan para pegiat seni foto di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung mampu ikut berperan dalam pembangunan daerah melalui karya-karya jurnalistik berkualitas.
"Banyak kejadian dan potensi daerah yang belum terekspos karena kurangnya peran fotografer mengabadikannya," ujar Bayu saat memberikan materi kegiatan workshop fotografi yang diselenggarakan Dishubparinfo Kabupaten Bangka Barat di Gedung Diklat Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan, karya fotografi memiliki kekuatan dalam menggambarkan sebuah cerita atau kejadian dan itu sangat dibutuhkan untuk mempromosikan potensi yang dimiliki daerah.
"Jejak sejarah dapat terpantau akurat dengan adanya visual, selain tulisan pendukung. Untuk itu, selain mahir dalam mengambil sudut pandang foto, seorang fotografer juga dituntut memiliki kemampuan menulis," kata dia.
Ia mengatakan, kemampuan lengkap itu akan mampu merekam potensi yang ada dan pesan yang disampaikan juga mudah diterima oleh orang yang melihat karya fotografi.
"Komposisi visual memiliki nilai 70 persen sedangkan keterangan tulisan 30 persen," ujarnya.
Ia mengharapkan komunitas fotografi di kabupaten ujung barat Pulau Bangka itu memiliki semangat untuk mengabadikan berbagai potensi dan kejadian di daerahnya sekaligus sebagai sumbangsih dalam pembangunan daerah yang baru menggeliat tersebut.
Menurut dia, Kota Muntok sebagai salah satu tempat pengasingan Bung Karno sang Proklamator RI pada masa kemerdekaan memiliki nilai sejarah dan artistik yang tinggi, namun sayang peran para pegiat foto di daerah itu masih lesu sehingga potensi yang dimiliki kurang tersiar ke luar daerah.
"Kami harapkan ke depan rekan-rekan fotografer di Bangka Barat ini semakin mencintai daerahnya dan memiliki motivasi untuk mengekspos berbagai potensi yang dimiliki agar lebih dikenal masyarakat luar dan berbondong-bondong datang ke daerah itu," kata dia.
Selain itu, kata dia, blog khusus fotografer lokal juga harus diterbitkan sebagai wadah komunitas untuk menyebarluaskan informasi hasil karya fotografi yang diharapkan membantu daerah agar lebih dikenal masyarakat luas.
Sementara itu, ketua panitia workshop M Erfan mengharapkan komunitas fotografi di daerah itu bisa terus berkarya sekaligus membantu pemkab dalam mengenalkan potensi daerah dalam berbagai sektor, terutama sektor pariwisata yang sedang menggeliat beberapa waktu terkahir.
"Kami harapkan pelatihan seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dan ke depan tidak menutup kemungkinan untuk diadakan pameran foto bersama dengan menggandeng sponsor agar kegiatannya besar dan meriah," kata dia.
Kegiatan yang diikuti sekitar 30 peserta dari para pegiat fotografi di Kota Muntok dan sekitarnya itu dilaksanakan sehari penuh. Selain memberikan materi dasar-dasar fotografi, para peserta juga diajarkan praktik lapangan dan pembahasan karya yang dipandu langsung narasumber.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Banyak kejadian dan potensi daerah yang belum terekspos karena kurangnya peran fotografer mengabadikannya," ujar Bayu saat memberikan materi kegiatan workshop fotografi yang diselenggarakan Dishubparinfo Kabupaten Bangka Barat di Gedung Diklat Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan, karya fotografi memiliki kekuatan dalam menggambarkan sebuah cerita atau kejadian dan itu sangat dibutuhkan untuk mempromosikan potensi yang dimiliki daerah.
"Jejak sejarah dapat terpantau akurat dengan adanya visual, selain tulisan pendukung. Untuk itu, selain mahir dalam mengambil sudut pandang foto, seorang fotografer juga dituntut memiliki kemampuan menulis," kata dia.
Ia mengatakan, kemampuan lengkap itu akan mampu merekam potensi yang ada dan pesan yang disampaikan juga mudah diterima oleh orang yang melihat karya fotografi.
"Komposisi visual memiliki nilai 70 persen sedangkan keterangan tulisan 30 persen," ujarnya.
Ia mengharapkan komunitas fotografi di kabupaten ujung barat Pulau Bangka itu memiliki semangat untuk mengabadikan berbagai potensi dan kejadian di daerahnya sekaligus sebagai sumbangsih dalam pembangunan daerah yang baru menggeliat tersebut.
Menurut dia, Kota Muntok sebagai salah satu tempat pengasingan Bung Karno sang Proklamator RI pada masa kemerdekaan memiliki nilai sejarah dan artistik yang tinggi, namun sayang peran para pegiat foto di daerah itu masih lesu sehingga potensi yang dimiliki kurang tersiar ke luar daerah.
"Kami harapkan ke depan rekan-rekan fotografer di Bangka Barat ini semakin mencintai daerahnya dan memiliki motivasi untuk mengekspos berbagai potensi yang dimiliki agar lebih dikenal masyarakat luar dan berbondong-bondong datang ke daerah itu," kata dia.
Selain itu, kata dia, blog khusus fotografer lokal juga harus diterbitkan sebagai wadah komunitas untuk menyebarluaskan informasi hasil karya fotografi yang diharapkan membantu daerah agar lebih dikenal masyarakat luas.
Sementara itu, ketua panitia workshop M Erfan mengharapkan komunitas fotografi di daerah itu bisa terus berkarya sekaligus membantu pemkab dalam mengenalkan potensi daerah dalam berbagai sektor, terutama sektor pariwisata yang sedang menggeliat beberapa waktu terkahir.
"Kami harapkan pelatihan seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dan ke depan tidak menutup kemungkinan untuk diadakan pameran foto bersama dengan menggandeng sponsor agar kegiatannya besar dan meriah," kata dia.
Kegiatan yang diikuti sekitar 30 peserta dari para pegiat fotografi di Kota Muntok dan sekitarnya itu dilaksanakan sehari penuh. Selain memberikan materi dasar-dasar fotografi, para peserta juga diajarkan praktik lapangan dan pembahasan karya yang dipandu langsung narasumber.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013