Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di atas lima persen.
"Saya harus hargai ini di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen yakni sebesar 5,4 persen," katanya usai menghadiri rapat koordinasi pengendalian inflasi di Tanjung Pandan, Belitung, Jumat.
Selain itu, Mendagri juga mengapresiasi keberhasilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mengendalikan inflasi di Agustus 2023 sebesar 3,4 persen.
"Meskipun angka ini masih berada sedikit di atas target nasional yakni 3,2 persen, namun di angka 3,4 persen juga sudah cukup bagus," ujarnya.
Mendagri tetap meminta agar Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat terus menekan angka inflasi di daerah itu.
Baca juga: Mendagri minta ASN jaga netralitas jelang Pemilu 2024
Baca juga: Mendagri tiba di Belitung hadiri rakor pengendalian inflasi
"Saya minta agar inflasi terus diturunkan, apa penyebab dan kontributor inflasi dan setelah itu ditangani," katanya.
Tito menyebutkan, salah satu upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi adalah kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
"Daerah harus bergerak juga dalam menjaga dan meningkatkan ekonominya," ujar dia.
Ia menyampaikan, selain itu, instrumen untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di daerah adalah pelaksanaan APBD.
Dikatakannya, struktur APBD yang ideal adalah jumlah pendapatan daerah harus lebih tinggi dari belanja atau pengeluaran.
"Itu namanya surplus jangan sampai belanja lebih tinggi dari pendapatan itu namanya minus, kalau minus artinya atau kalau ada sisa anggaran tahun lalu itu digunakan," katanya.
Ia menambahkan, selain itu, instrumen APBD pemerintah di daerah juga sangat penting untuk membuat terjadinya peredaran uang di masyarakat, sehingga daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga meningkat.
"Jika angka konsumsi rumah tangga meningkat akan sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya harus hargai ini di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen yakni sebesar 5,4 persen," katanya usai menghadiri rapat koordinasi pengendalian inflasi di Tanjung Pandan, Belitung, Jumat.
Selain itu, Mendagri juga mengapresiasi keberhasilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mengendalikan inflasi di Agustus 2023 sebesar 3,4 persen.
"Meskipun angka ini masih berada sedikit di atas target nasional yakni 3,2 persen, namun di angka 3,4 persen juga sudah cukup bagus," ujarnya.
Mendagri tetap meminta agar Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat terus menekan angka inflasi di daerah itu.
Baca juga: Mendagri minta ASN jaga netralitas jelang Pemilu 2024
Baca juga: Mendagri tiba di Belitung hadiri rakor pengendalian inflasi
"Saya minta agar inflasi terus diturunkan, apa penyebab dan kontributor inflasi dan setelah itu ditangani," katanya.
Tito menyebutkan, salah satu upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi adalah kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
"Daerah harus bergerak juga dalam menjaga dan meningkatkan ekonominya," ujar dia.
Ia menyampaikan, selain itu, instrumen untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di daerah adalah pelaksanaan APBD.
Dikatakannya, struktur APBD yang ideal adalah jumlah pendapatan daerah harus lebih tinggi dari belanja atau pengeluaran.
"Itu namanya surplus jangan sampai belanja lebih tinggi dari pendapatan itu namanya minus, kalau minus artinya atau kalau ada sisa anggaran tahun lalu itu digunakan," katanya.
Ia menambahkan, selain itu, instrumen APBD pemerintah di daerah juga sangat penting untuk membuat terjadinya peredaran uang di masyarakat, sehingga daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga meningkat.
"Jika angka konsumsi rumah tangga meningkat akan sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023