Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui Kelompok Sosial Masyarakat (KSM) Tunas Karya menangani dua balita yang menderita gizi buruk.

"Penanganan yang kita lakukan terhadap balita yang mengalami gizi buruk ini salah satunya memberikan bantuan asupan gizi seperti susu atau makanan pendamping ASI, memberikan pemahaman bagi orang tua dan sebagainya," ujar Ketua KSM Tunas Karya Pangkalpinang Yang Hasbani Halim di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan jumlah balita yang mengalami gizi buruk di Pangkalpinang tergolong sedikit, namun pemerintah kota tetap harus waspada dan harus melakukan tindakan dini.

"Kita bekerja sama dengan pemerintah kota siap melakukan antisipasi rawan gizi di Pangkalpinang melalui berbagai kegiatan," ucapnya.

Pada 2016, KSM Tunas Karya sudah melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya menggelar lomba menu sehat balita dan sosialisasi penanganan makan balita.

"Berbagai upaya yang kita lakukan untuk menekan angka gizi buruk terhadap balita. Untuk tahun 2016 ini kasus yang ditemukan baru dua balita yang sekarang sedang kita tangani ini," katanya.

Ia menjelaskan kasus gizi buruk terhadap balita bukan dikarenakan faktor kemiskinan tapi karena salah asuhan.

"Kasus gizi buruk ini bukan karena kemiskinan tetapi karena salah asuhan orang tua, di antaranya kurangnya perhatian, faktor dari pernikahan dini sehingga pemahaman orang tua mengasuh anak sangat kurang," ujarnya.

Ia berharap, setiap pasangan yang sudah menikah seharusnya sudah paham dan siap untuk mengasuh anak.

"Setiap pernikahan harus siap dalam segala hal, salah satunya mengasuh anak dengan baik dan benar agar anak tidak menjadi korban salah asuh," katanya.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016