Tembilahan (Antara Babel) - Bencana tanah longsor kembali terjadi di Desa Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Kamis sekitar pukul 13.00 WIB.
"Bencana longsor kali ini tepatnya terjadi di RW 01, Jalan Seni, Desa Tanah Merah," kata Kepala Sektor Tanah Merah Kadmadi saat dihubungi dari Tembilahan.
Ia mengatakan bahwa informasi yang ia terima saat ini jumlah rumah yang terkena longsor sedikitnya sebanyak lima rumah dan penduduknya sudah diungsikan.
"Namun, bencana longsor ini biasanya menyebabkan rumah robah satu persatu, kemungkinan rumah lain juga ikut roboh masih ada, saat ini saya sedang dalam perjalanan menuju lokasi," sebutnya.
Ia mengungkapkan bahwa saat diinformasikan terjadi bencana longsor ini dirinya berada di Mapolres Indragiri Hilir karena sedang ada kegiatan.
"Informasi sementara dari anggota di lapangan tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, karena setelah longsor pertama warga langsung di ungsikan ke tempat yang aman," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa daerah Tanah Merah ini tergolong rawan longsor karena lokasinya berada di pinggir sungai.
"Data lengkapnya nanti saya berikan setelah di lokasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Bencana longsor kali ini tepatnya terjadi di RW 01, Jalan Seni, Desa Tanah Merah," kata Kepala Sektor Tanah Merah Kadmadi saat dihubungi dari Tembilahan.
Ia mengatakan bahwa informasi yang ia terima saat ini jumlah rumah yang terkena longsor sedikitnya sebanyak lima rumah dan penduduknya sudah diungsikan.
"Namun, bencana longsor ini biasanya menyebabkan rumah robah satu persatu, kemungkinan rumah lain juga ikut roboh masih ada, saat ini saya sedang dalam perjalanan menuju lokasi," sebutnya.
Ia mengungkapkan bahwa saat diinformasikan terjadi bencana longsor ini dirinya berada di Mapolres Indragiri Hilir karena sedang ada kegiatan.
"Informasi sementara dari anggota di lapangan tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, karena setelah longsor pertama warga langsung di ungsikan ke tempat yang aman," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa daerah Tanah Merah ini tergolong rawan longsor karena lokasinya berada di pinggir sungai.
"Data lengkapnya nanti saya berikan setelah di lokasi," katanya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016