Muntok (Antara Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta perusahaan pengembang Hutan Tanaman Industri di daerah itu memperhatikan kelestarian kawasan mangrove untuk menjaga ekosistem setempat.
"Berdasarkan survei Nilai Konservasi Tinggi (NKT) yang dilakukan PT Ekologika Consultants setahun terakhir, ada beberapa lokasi mangrove yang masuk dalam wilayah konsesi HTI," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka Barat Wiratmo di Muntok, Jumat.
Menurut dia, perusahaan pengembang HTI, yaitu PT Bangun Rimba Sejahtera harus bijaksana dalam menyikapi hasil penelitian tersebut dan tidak memaksakan alih fungsi lahan mangrove menjadi lahan tanaman industri.
"Berdasarkan penelitian tersebut paling mencolok terlihat di pesisir Desa Belolaut Muntok, wilayah konsesi hanya menyisakan sedikit mangrove yang selama ini menjadi tumpuan hidup warga desa tersebut," kata dia.
Ia mengatakan masuknya kawasan mangrove dalam konsesi perlu dicermati bersama agar nantinya tidak terjadi alih fungsi, karena lokasi tersebut memegang peran penting dalam ekosistem daerah pesisir.
Mangrove atau hutan bakau merupakan sumber daya yang memiliki peran penting menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir, berfungsi sebagai ruang kembang biak ikan, sabuk hijau ketika terjadi bencana, pencegah laju abrasi, dan menjadi lokasi mata pencaharian warga di sekitarnya.
"Dari awal perusahaan harus memiliki komitmen kuat untuk tidak melakukan alih fungsi mangrove agar tidak terjadi permasalahan ke depannya," kata dia.
Wakil Bupati Bangka Barat Markus beberapa hari lalu mengingatkan semua pihak agar bersama-sama menjaga kelestarian mangrove atau hutan bakau dari berbagai aktivitas merusak.
"Aktivitas penambangan liar bijih timah yang terjadi di Sungai Belacan Rambat merupakan salah satu contoh yang harus segera dihentikan agar tidak merembet ke lokasi lain," kata dia.
Ia berpesan agar sejak awal, perusahaan pengembang HTI itu memiliki komitmen kuat untuk menjaga wilayah hutan bakau.
"Kami ingin daerah ini aman dan damai, untuk itu perusahaan wajib ikut berperan menjaga kelestarian mangrove," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Berdasarkan survei Nilai Konservasi Tinggi (NKT) yang dilakukan PT Ekologika Consultants setahun terakhir, ada beberapa lokasi mangrove yang masuk dalam wilayah konsesi HTI," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka Barat Wiratmo di Muntok, Jumat.
Menurut dia, perusahaan pengembang HTI, yaitu PT Bangun Rimba Sejahtera harus bijaksana dalam menyikapi hasil penelitian tersebut dan tidak memaksakan alih fungsi lahan mangrove menjadi lahan tanaman industri.
"Berdasarkan penelitian tersebut paling mencolok terlihat di pesisir Desa Belolaut Muntok, wilayah konsesi hanya menyisakan sedikit mangrove yang selama ini menjadi tumpuan hidup warga desa tersebut," kata dia.
Ia mengatakan masuknya kawasan mangrove dalam konsesi perlu dicermati bersama agar nantinya tidak terjadi alih fungsi, karena lokasi tersebut memegang peran penting dalam ekosistem daerah pesisir.
Mangrove atau hutan bakau merupakan sumber daya yang memiliki peran penting menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir, berfungsi sebagai ruang kembang biak ikan, sabuk hijau ketika terjadi bencana, pencegah laju abrasi, dan menjadi lokasi mata pencaharian warga di sekitarnya.
"Dari awal perusahaan harus memiliki komitmen kuat untuk tidak melakukan alih fungsi mangrove agar tidak terjadi permasalahan ke depannya," kata dia.
Wakil Bupati Bangka Barat Markus beberapa hari lalu mengingatkan semua pihak agar bersama-sama menjaga kelestarian mangrove atau hutan bakau dari berbagai aktivitas merusak.
"Aktivitas penambangan liar bijih timah yang terjadi di Sungai Belacan Rambat merupakan salah satu contoh yang harus segera dihentikan agar tidak merembet ke lokasi lain," kata dia.
Ia berpesan agar sejak awal, perusahaan pengembang HTI itu memiliki komitmen kuat untuk menjaga wilayah hutan bakau.
"Kami ingin daerah ini aman dan damai, untuk itu perusahaan wajib ikut berperan menjaga kelestarian mangrove," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016