Sungailiat (Antara Babel) - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ridwan mengingatkan seluruh nelayan tradisional di daerahnya untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi di kawasan penangkapan.

"Saya ingatkan seluruh nelayan tradisional dari berbagai jenis alat tangkap dan ukuran agar mewaspadai ancaman gelombang tinggi di kawasan penangkapan yang dapat berubah dalam waktu sekejap," katanya di Sungailiat, Minggu.

Ia mengatakan, kondisi gelombang untuk disejumlah kawasan penangkapan saat sekarang dinyatakan aman untuk nelayan, seperti  Selat Bangka berkisar 0,25 meter, sedangkan di Selat Gelasa, Utara Bangka, Selatan Bangka dan Selat Karimata masing-masing berkisar 0,5 meter.

"Meskipun ketinggian gelombang masih dianggap aman, tetapi kewaspadaan nelayan di laut harus tetap diutamakan terlebih bagi kapal penangkapan ikan dengan kapasitas dibawah 10 gross ton," katanya.

Sementara untuk gelombang maksimum kata dia sesuai informasi dari  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pangkalpinang,di seluruh perairan itu dapat mencapai dua kali dari ketinggian gelombang signifikan.

Selanjutnya pasang air laut di  di Sungailiat Bangka 2,22 meter Membalong Kabupaten Belitung 2,27 meter, di Toboali Bangka Selatan 1,82 meter, di Kelapa Kampit Belitung Timur 1,50 meter.

Kemudian kata dia, peraiaran laut di Belinyu Bangka mencapai 1,42 meter dengan jumlah kapal penangkap ikan dengan berbagai kapasitas mencapai lebih dari 200 kapal penangkapan.

"Saya ingatkan kepada seluruh nelayan yang melaut hendaknya melengkapi semua peralatan pengaman seperti, pelampung, rompi pelampung dan peralatan pengaman lainnya termasuk saling berkomunikasi antar nelayan saat melakukan penangkapan," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016