Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatra Barat (Sumbar) Brigjen Polisi Edi Mardiyanto resmi menutup operasi pencarian korban erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.  

"Mulai malam ini seluruh tim yang ikut dalam operasi pencarian akan kembali ke satuan masing-masing," kata Wakapolda Provinsi Sumbar Brigjen Polisi Edi Mardiyanto di Kabupaten Agam, Rabu malam.  

Wakapolda mengatakan penutupan operasi pencarian tersebut dikarenakan seluruh korban yang terdata di sistem booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar telah ditemukan.  

Rinciannya 52 pendaki dalam kondisi selamat dan sisanya dinyatakan meninggal dunia. Seluruh korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi guna pencocokan data (identifikasi) oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.  

Di waktu bersamaan Wakapolda menegaskan pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan terkait juga menutup seluruh jalur pendakian Gunung Marapi pascaerupsi pada Minggu (3/12).  

Baca juga: SAR Padang: Pencarian korban erupsi Marapi terus dilakukan tanpa batas waktu

Baca juga: Polisi minta warga yang di duga hilang di Gunung Marapi segera melapor

Langkah itu diambil guna menghindari kemungkinan terburuk seperti jatuhnya korban jiwa akibat erupsi. Apalagi, hingga kini gunung setinggi 2.891 meter dari permukaan laut (Mdpl) itu masih dalam kategori waspada atau level II. 

Terkait masyarakat yang bermukim di sekitar kaki gunung, jenderal bintang satu itu mengatakan kepala daerah, kapolres dan dandim untuk selalu mewaspadai kemungkinan erupsi.  

Terakhir, bagi masyarakat yang diduga masih kehilangan anggota keluarga di kawasan Gunung Marapi dapat melapor ke RSAM Bukittinggi. Pada rumah sakit yang sama juga dijadikan lokasi identifikasi data jenazah dengan perwakilan keluarga korban.

Pewarta: Muhammad Zulfikar

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023