Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak seluruh warga untuk menggemari makan ikan sebagai salah satu cara mencegah kasus stunting.

"Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani merupakan jawaban yang tepat dalam penyediaan gizi yang sehat, halal, dan bagus terhadap pemenuhan gizi keluarga," kata Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Mie Go di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan dari dahulu hingga sekarang ahli-ahli gizi juga secara terus-menerus mengingatkan masyarakat agar selalu mengonsumsi ikan karena dari hasil penelitian menunjukkan protein yang dikandung berkualitas tinggi.

Babel memiliki keunggulan dalam hal sumber daya alam karena wilayahnya kepulauan sehingga memiliki sumber makanan tersebut yang cukup melimpah dan mudah didapatkan.

"Ini yang akan terus kita sosialisasi dan edukasikan ke masyarakat, kita akan lakukan bersama-sama dengan mengerahkan seluruh organisasi perangkat daerah dan instansi terkait lainnya agar bisa segera mengatasi permasalahan stunting di daerah ini," katanya.

Ia mengajak semua pihak untuk mencegah dan menanggulangi stunting sesuai tugas pokok dan fungsi melalui intervensi spesifik dan sensitif, karena permasalahan stunting bukan hanya menjadi tugas bidang kesehatan.

"Ini perlu kita perhatikan karena dengan keberhasilan mencegah stunting kita akan berperan besar dalam mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas," ujarnya.

Selain dengan pola tersebut, kata dia, Pemkot Pangkalpinang secara berkala memberikan bantuan langsung kepada warga stunting dan para ibu hamil dengan menambah asupan makanan tambahan yang bergizi.

Dia mengatakan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.

"Dua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam seribu HPK dan sanitasi lingkungan yang kurang baik," katanya.

Mie Go menyampaikan penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari jangka panjang yang merugikan, seperti tumbuh kembang anak terhambat sehingga memengaruhi perkembangan otak yang pada akhirnya kecerdasan tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa.

Sebagai upaya penurunan stunting, pemerintah akan menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan bergizi, lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi dan pola asuh anak, akses terhadap pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan, serta kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi lingkungan.

"Faktor tersebut memengaruhi asupan gizi dan status kesehatan ibu dan anak. Intervensi terhadap faktor tersebut diharapkan dapat mencegah masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi," katanya.

Selain itu, indikator dan target penurunan stunting telah dimasukkan sebagai sasaran pembangunan nasional dan Pemkot Pangkalpinang melaksanakan strategi nasional pencegahan stunting dengan melakukan rembuk stunting dan penguatan komitmen pimpinan daerah dan lintas sektor, lintas program bersama masyarakat dalam percepatan penurunan stunting.

"Kami harapkan aksi ini bisa menjadi gerakan masif, dalam hal peningkatan gizi kami minta masyarakat terus mengonsumsi ikan yang sudah terbukti kaya manfaat, sehat, halal dan bergizi," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Try Mustika

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023