Belitung (ANTARA) - Penjabat Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yuspian mengatakan kekayaan hasil laut yang dimiliki Belitung seharusnya mampu membantu mengatasi kasus stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak-anak di daerah itu.
"Hasil laut Belitung yang berlimpah seperti ikan, cumi, kepiting menjadi sumber gizi yang baik untuk membantu mencegah kasus stunting (tengkes)," katanya di Tanjung Pandan, Kamis.
Menurut dia, stunting atau tengkes merupakan isu nasional dan menjadi perhatian semua pihak karena disebabkan faktor kekurangan asupan gizi yang baik dan seimbang.
Yuspian menyebutkan, kasus stunting seharusnya tidak terjadi di Belitung karena sebagai daerah yang memiliki hasil dan kekayaan laut yang berlimpah sebagai sumber protein hewani.
"Seperti ikan laut, cumi, kepiting dan lain-lain sangat berlimpah di Belitung dan makanan ini semuanya adalah sumber gizi protein hewani yang baik," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, akses gizi masyarakat di daerah itu sama dan tidak ada kesengajaan antar sesama lainnya.
"Artinya masyarakat kaya atau miskin di Belitung akses gizinya sama, tidak ada kesenjangan dan sama-sama makan ikan, makan cumi maupun kepiting. Inilah uniknya Belitung," katanya.
Oleh karena itu, dirinya berpendapat, kasus stunting di daerah itu lebih disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan (knowledge) dan pola asuh, bukan karena faktor ekonomi (kemiskinan).
"Sehingga dalam persoalan stunting ini kami fokus meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kepada kelompok ibu hamil dan pasangan yang baru menikah," ujarnya.
Yuspian mencontohkan, kasus stunting di Desa Tanjung Binga sebagai wilayah pesisir dan memiliki hasil laut berlimpah, namun angka prevalansi stunting di desa tersebut tinggi (13,92 persen).
"Padahal daerah tersebut kekayaan hasil laut sangat berlimpah seperti ikan-ikan segar dan lain sebagainya namun kami beranggapan ikan segar di sana tidak dikonsumsi melainkan dijual dan mereka hanya mengkonsumsi ikan olahan atau makanan lainnya," kata dia.
Disampaikannya, saat ini angka prevalansi stunting di Belitung berdasarkan hasil survei Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 19,6 persen berada di bawah angka prevalansi stunting nasional 20 persen.
"Kami terus menyiapkan strategi jitu dan terpadu harus dilakukan secara keroyokan tidak boleh terpecah-pecah," ujarnya.
Berita Terkait
![Bangka Tangah tekan angka stunting jadi 18,2 persen](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/24/Screenshot_20240329_223335_Gallery.jpg)
Bangka Tangah tekan angka stunting jadi 18,2 persen
24 Juli 2024 22:08
![Deputi Bidang KS-PK BKKBN RI: Harganas ingatkan peran vital keluarga membangun bangsa](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/24/Picsart_24-07-24_21-45-37-369.jpg)
Deputi Bidang KS-PK BKKBN RI: Harganas ingatkan peran vital keluarga membangun bangsa
24 Juli 2024 21:46
![Babel perkuat fungsi keluarga guna tekan angka stunting](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/24/20240724_102512.jpg)
Babel perkuat fungsi keluarga guna tekan angka stunting
24 Juli 2024 13:55
![Babel evaluasi PESIAR di 19 desa](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/24/Picsart_24-07-24_09-50-49-596.jpg)
Babel evaluasi PESIAR di 19 desa
24 Juli 2024 09:52
![Dinas Perikanan Belitung ajak masyarakat gemar makan ikan](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/21/IMG-20240721-WA0009.jpg)
Dinas Perikanan Belitung ajak masyarakat gemar makan ikan
21 Juli 2024 15:57
![BKKBN Babel pusatkan pemutakhiran PK-24 di tingkat kecamatan](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2024/07/18/IMG-20240718-WA0023_3.jpg)
BKKBN Babel pusatkan pemutakhiran PK-24 di tingkat kecamatan
18 Juli 2024 21:47