Musim kompetisi bulu tangkis 2023 secara resmi berakhir dengan dua ajang yang berlangsung secara bersamaan, yaitu Odisha Masters 2023 di India, dan BWF World Tour Finals 2023 yang menjadi turnamen elit bagi pemain papan atas.

Indonesia cukup beruntung masih memboyong satu gelar juara dari Odisha Masters yang berlangsung pada 12-17 Desember.

Pasangan Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari mengamankan satu gelar juara dari ajang berkategori BWF Super 100 tersebut setelah mengalahkan wakil tuan rumah di babak final.

Ganda putri utama tersebut tampil sebagai satu-satunya wakil Skuad Merah Putih yang bertahan hingga babak final Odisha Masters, untuk selanjutnya menundukkan pasangan Tanisha Crasto/Ashwini Ponnappa dengan dua gim langsung 21-14, 21-17.

Rachel/Meilysa yang tampil sebagai unggulan kelima, pecah telur dengan mengamankan gelar juara perdana di turnamen level Super 100.

Meilysa menuturkan, dia dan Rachel sangat senang karena baru pertama kali juara di turnamen level super 100, dan kemenangan tersebut memotivasi mereka untuk berlatih lebih keras lagi.

Begitu pula dengan Rachel, yang mengaku mendapat banyak pengalaman dari perjalanannya di Odisha Masters dan berakhir dengan kemenangan yang membanggakan.

Meski menghadapi ganda tuan rumah, Rachel/Meilysa tidak merasa takut. Melawan pasangan India malah membuat mereka terdorong untuk bekerja lebih keras untuk menundukkan wakil tuan rumah.

Kunci kemenangan Rachel/Meilysa ialah berusaha untuk bermain sabar dan tidak grasak-grusuk, bermain dengan tempo pelan, namun tidak pasif.

Ganda putri peringkat ke-34 dunia itu berusaha tenang, tidak terpengaruh dengan situasi sekeliling dan cukup termotivasi karena tekad menang mereka yang begitu kuat.

Level lebih tinggi

Kebanggaan juga dialami oleh sejumlah andalan bulu tangkis Indonesia, seperti Gregoria Mariska Tunjung dari sektor tunggal putri.

Gregoria menciptakan rekor baru bagi dunia bulu tangkis Tanah Air, dengan menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang menjuarai turnamen level BWF World Tour Super 500 melalui kemenangan Japan Masters 2023, November.

Atlet asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu juga untuk kali pertama debut sebagai juara pada kategori tersebut, yang sebelumnya hanya berkutat dengan gelar dari level Super 300 di Spain Masters 2023 pada 28 Maret-2 April.

Gregoria berpeluang menyandang gelar Super 500 perdananya di Malaysia Masters 2023. Sayangnya gelar debutnya harus tertunda lantaran hanya menjadi runner up.

Namun akhirnya Kumamoto Prefecture Gymnasium menjadi saksi dari konsistensi permainan Gregoria selama sepekan, meski menghadapi lawan-lawan yang secara peringkat lebih diunggulkan.

Konsistensi tunggal putri peringkat ke-7 dunia itu terlihat dari lima pertandingan yang diikuti, seluruhnya dimenangkan hanya dengan dua gim langsung dan tidak kalah satu gim pun.

Hasil tersebut menjadi lompatan yang lebih tinggi bagi Gregoria, karena sebelumnya banyak yang begitu menantikan gebrakan dari dirinya, terutama Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).

Maklum saja, saat ini Gregoria merupakan tunggal putri peringkat teratas yang dipunyai Indonesia. Oleh sebab itu Gregoria punya beban yang cukup berat di pundaknya.

Namun 2023 menjadi pembuktian karena tak hanya debut juara di level yang lebih tinggi, namun juga membuktikan kemampuannya untuk keluar dari masalah mental yang dihadapi.

Pada satu tahun sebelumnya, Gregoria selalu tampil mengecewakan dan kerap mengaku minder ketika menghadapi lawan-lawan yang lebih superior. Namun kondisi tersebut sukses dia patahkan dengan pencapaian barunya tahun ini, serta menggulingkan sejumlah tunggal putri yang lebih unggul.




Dua rekor perdana

Bergeser ke sektor tunggal putra, ada Jonatan Christie yang turut menorehkan catatan impresif pada 2023 dengan mencatatkan dua gelar juara perdana dari level Super 500 dan Super 750.

Pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu mengawali 2023 dengan membukukan gelar BWF Super 500 pertama dari ajang Indonesia Masters.

Sebelum itu, tunggal putra peringkat kedua dunia itu baru mengumpulkan gelar dari tiga turnamen berlevel BWF Super 300 yaitu New Zealand Open dan Australian Open 2019, serta Swiss Open 2022.

Kemenangan itu didapatkan melalui pertandingan All Indonesia Final menghadapi Chico Aura Dwi Wardoyo. Jonatan mengalahkan Chico dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-13.

Ia pun tak bisa menutupi kegembiraannya usai pecah telur meraih gelar juara turnamen BWF Super 500 pertamanya.

Jonatan mengaku sangat bersyukur karena tak hanya bisa memenuhi ambisi pribadinya akan debut gelar dari BWF Super 500, tapi juga memecahkan rekor pertandingan sesama Indonesia.

Laga Jonatan kontra Chico, merupakan yang perdana sejak 2008 atau 15 tahun silam. Saat terjadi pertemuan dalam babak final antara Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro di Istora Gelora Bung Karno, Senayan.

Tak berhenti di situ, pebulu tangkis jebolan klub PB Tangkas itu lagi-lagi debut gelar juara. Kali ini ia raih pada level BWF Super 750 di turnamen French Open yang berlangsung pada 24-29 Oktober.

Gelar mentereng itu dicatatkan Jonatan setelah mengalahkan pebulu tangkis China, Li Shi Feng, pada babak final yang berakhir dengan rubber game 16-21, 21-15, 21-14.

Jonatan menuturkan bahwa kemenangannya di French Open 2023 membuatnya semakin haus untuk memenangi turnamen-turnamen lainnya. Motivasinya untuk mengoleksi kemenangan lainnya menjadi semakin tinggi.

Menaiki podium tertinggi di ajang BWF Super 750 adalah momen yang sudah lama ia nantikan. Menurut catatan BWF dalam laman resminya, Jonatan sudah tiga kali lolos ke partai final turnamen Super 750, yaitu Japan Open 2019, French Open 2019, dan Japan Open 2023.

Namun Jonatan harus puas keluar sebagai runner up dari ketiga turnamen tersebut, dan baru di French Open edisi tahun ini ia mematahkan citra miring sebagai spesialis juara Super 500 atau level di bawahnya.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023