Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memaksimalkan pemantauan kasus stunting guna mengevaluasi penanganan kasus itu.

"Monitoring dan evaluasi penanganan stunting dianggap penting dilakukan untuk mempermudah intervensi dan pendampingan kepada anak stunting," kata Penjabat Bupati Bangka, M Haris di Beliyu, Jumat.

Dia mengakui kasus gangguan pertumbuhan pada anak di Kabupaten Bangka yang tersebar di sejumlah desa lokasi fokus, angka kasus cenderung menurun signifikan dari 305 anak stunting pada akhir 2023 menjadi 250 kasus per hari ini.

"Dari angka kasus itu, dalam kurun waktu satu bulan berhasil diturunkan angka stunting sebanyak 50 kasus," ujar M Haris yang juga Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting.

Jika intervensi gizi dan pendampingan terus konsisten dilaksanakan kata dia, diperkirakan Juni 2024 Kabupaten Bangka bisa menjadi zero atau nol kasus stunting.

"Intervensi dengan pemberian asupan nutrisi yang berimbang kepada anak stunting dan pendampingan dari petugas terkait setiap hari dilakukan sebagai langkah efektif penanganan stunting," jelas dia.

Penanganan stunting menjadi program prioritas utama pemerintah Kabupaten Bangka dengan memperkuat kolaborasi dan kerja sama berbagai pihak termasuk peran swasta.

M Haris optimistis dengan kerja sama yang kuat antarlembaga dan peran semua pihak kasus stunting di Kabupaten Bangka pada tahun 2024 dapat diselesaikan.

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024