Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan terlihat sering tersenyum lebar ketika menanggapi pertanyaan calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo terkait dengan pembagian bantuan sosial (bansos) yang acap kali disalurkan seolah berasal dari pihak tertentu.
“Pak Anies, lagi ramai kita mau tanya soal bansos karena menurut saya, bansos ini adalah kewajiban negara dan rakyat berhak mendapatkannya. Tapi kita punya problem (masalah), karena banyak klaim yang diberikan seolah ini bantuan per orang atau kelompok,” kata Ganjar dalam debat kelima capres yang diikuti secara daring di Jakarta, Minggu.
Ganjar juga mempertanyakan apa yang akan dilakukan mantan gubernur DKI Jakarta itu untuk mengatasi masalah bansos yang masih menghadapi kendala berupa data yang tidak valid hingga tidak terverifikasi, serta tata kelolanya agar bansos bisa tepat sasaran dan tidak menimbulkan kecemburuan antar masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Anies langsung memberikan respon berupa senyum sumringah sejak awal pertanyaan itu dilontarkan Ganjar. Sering kali ia tersenyum diikuti dengan gestur tangannya yang seakan ikut menjelaskan jawabannya.
Menurut Anies, inti dari penyaluran bansos adalah memberi bantuan untuk penerima manfaat sesuai dengan kebutuhanya, bukan untuk si pemberi.
“Kalau penerima butuh bulan ini ya diberi bulan ini, kalau butuh tiga bulan lagi ya tiga bulan lagi. Tidak bisa dirapel semua dijadikan sesuai kebutuhan. Itu yang disebut bansos tanpa pamrih,” kata dia.
Baca juga: Anies Baswedan bakal bentuk Kementerian Kebudayaan untuk kembangkan kebudayaan
Baca juga: Anies: Negara harus punya data komprehensif penyandang disabilitas
Baca juga: Anies: kesejahteraan guru kunci kualitas pendidikan anak bangsa
Sementara terkait tepat sasaran, bansos harus disalurkan melalui pendataan yang baik, informasi akurat dan mekanisme birokrasi yang jelas, bukan dibagikan di pinggir jalan serta memastikan rakyat yang membutuhkan bantuan terdata dan tidak terlewat.
“Karena itu, kami menyusun Bansos Plus, sebagai bagian dari perubahan, angkanya ditingkatkan yang belum masuk dimasukkan dan diberikan pelatihan, pendampingan untuk hidup mandiri dan sejahtera. Kami melihat bansos itu atas nama negara, ketika saya bertugas di Jakarta semua paket kardus bansos diberi label dibiayai APBD DKI bukan gubernur, dari uang rakyat melalui APBD Jakarta, jelas posisinya,” ucap Anies.
Jawaban itu kemudian disambut senyuman dan sikap Ganjar yang menyatakan setuju dengan Anies untuk membenahi masalah data yang ada dalam penyaluran bansos.
Komisi Pemilihan Umum menggelar Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang diikuti oleh tiga capres di Balai Sidang Jakarta di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu malam, mulai pukul 19.00 WIB.
Debat yang diikuti oleh ketiga capres kali ini mengangkat tema terkait kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Debat capres tersebut dipandu dua moderator, yakni Andromeda Mercury dan Dwi Anggia. Kemudian, ada 12 orang panelis sebagai tim penyusun pertanyaan untuk ketiga capres peserta Pilpres 2024.
Baca juga: Anies: Negara jangan pelit soal pendidikan
Baca juga: Anies sebut investasi TI harus utamakan swasta dan BUMN
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
“Pak Anies, lagi ramai kita mau tanya soal bansos karena menurut saya, bansos ini adalah kewajiban negara dan rakyat berhak mendapatkannya. Tapi kita punya problem (masalah), karena banyak klaim yang diberikan seolah ini bantuan per orang atau kelompok,” kata Ganjar dalam debat kelima capres yang diikuti secara daring di Jakarta, Minggu.
Ganjar juga mempertanyakan apa yang akan dilakukan mantan gubernur DKI Jakarta itu untuk mengatasi masalah bansos yang masih menghadapi kendala berupa data yang tidak valid hingga tidak terverifikasi, serta tata kelolanya agar bansos bisa tepat sasaran dan tidak menimbulkan kecemburuan antar masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Anies langsung memberikan respon berupa senyum sumringah sejak awal pertanyaan itu dilontarkan Ganjar. Sering kali ia tersenyum diikuti dengan gestur tangannya yang seakan ikut menjelaskan jawabannya.
Menurut Anies, inti dari penyaluran bansos adalah memberi bantuan untuk penerima manfaat sesuai dengan kebutuhanya, bukan untuk si pemberi.
“Kalau penerima butuh bulan ini ya diberi bulan ini, kalau butuh tiga bulan lagi ya tiga bulan lagi. Tidak bisa dirapel semua dijadikan sesuai kebutuhan. Itu yang disebut bansos tanpa pamrih,” kata dia.
Baca juga: Anies Baswedan bakal bentuk Kementerian Kebudayaan untuk kembangkan kebudayaan
Baca juga: Anies: Negara harus punya data komprehensif penyandang disabilitas
Baca juga: Anies: kesejahteraan guru kunci kualitas pendidikan anak bangsa
Sementara terkait tepat sasaran, bansos harus disalurkan melalui pendataan yang baik, informasi akurat dan mekanisme birokrasi yang jelas, bukan dibagikan di pinggir jalan serta memastikan rakyat yang membutuhkan bantuan terdata dan tidak terlewat.
“Karena itu, kami menyusun Bansos Plus, sebagai bagian dari perubahan, angkanya ditingkatkan yang belum masuk dimasukkan dan diberikan pelatihan, pendampingan untuk hidup mandiri dan sejahtera. Kami melihat bansos itu atas nama negara, ketika saya bertugas di Jakarta semua paket kardus bansos diberi label dibiayai APBD DKI bukan gubernur, dari uang rakyat melalui APBD Jakarta, jelas posisinya,” ucap Anies.
Jawaban itu kemudian disambut senyuman dan sikap Ganjar yang menyatakan setuju dengan Anies untuk membenahi masalah data yang ada dalam penyaluran bansos.
Komisi Pemilihan Umum menggelar Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang diikuti oleh tiga capres di Balai Sidang Jakarta di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu malam, mulai pukul 19.00 WIB.
Debat yang diikuti oleh ketiga capres kali ini mengangkat tema terkait kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Debat capres tersebut dipandu dua moderator, yakni Andromeda Mercury dan Dwi Anggia. Kemudian, ada 12 orang panelis sebagai tim penyusun pertanyaan untuk ketiga capres peserta Pilpres 2024.
Baca juga: Anies: Negara jangan pelit soal pendidikan
Baca juga: Anies sebut investasi TI harus utamakan swasta dan BUMN
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024