Polri mengerahkan sebanyak 25.000 personel Brimob yang tergabung dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024 untuk mengamankan Pemilu 2024, terutama terhadap dinamika yang terjadi pada saat hari pemilihan maupun hari perhitungan.
Kepala Operasi (Kaops) Mantap Brata 2023-2024 Komjen Pol. Fadil Imran mengatakan pasukan pengamanan ini terdiri atas Brimob Nusantara dan Sabhara Nusantara.
"Tentunya juga untuk operasi rutin pengamanan Operasi Mantap Brata di masing polda, oleh Kasatda ada Brimob yang berada di wilayah polda yang jumlah sekitar 25 ribu Brimob seluruh Indonesia, jadi ada Brimob Nusantara, Dalmas Nusantara dari Sabhara yang kami siapkan," kata Fadil dalam apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 serta pemeliharaan keamanan, dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di Pusat Latihan Brimob, Cikeas, Jawa Barat, Rabu.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri itu menjelaskan, pasukan Brimob yang dikerahkan ini memiliki kualifikasi pasukan antihuru hara atau power on hand Kapolri, SAR, pasukan drone, pasukan respon cepat, anti anarkis, dan penjinak bom atau jibom.
Selain pasukan Brimob tingkat Mabes Polri, juga disiapkan Brimob masing-masing polda dan Sabhara yang total jumlahnya sekitar 4.500 personel seluruh jajaran.
"Kemudian untuk Korps Brimob dalam Satgas operasi kontijensi sejumlah 3.500 personel yang siap kami kerahkan," ujar Fadil.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menekankan, apel kesiapan personel dan peralatan dalam rangka menghadapi dinamika tahapan Pemilu 2024.
"Kita ketahui bersama tanggal 14 Februari nanti masuk tahap pemungutan suara, dilanjutkan dengan perhitungan tentu dinamika akan terjadi, oleh sebab itu pada kesempatan hari ini saya melakukan pengecekan," ujarnya.
Terkait kesiapan Polri, jenderal polisi bintang tiga itu mengatakan dirinya sudah berkeliling polda guna mengecek sejauh mana sistem pengamanan, baik itu objek penyelenggara pemilu, objek tertentu, seperti kantor tim sukses, kantor partai politik yang perlu diamankan agar tahapan dan peserta pemilu berjalan dengan baik.
Polri, kata Fadil, menggelar tiga operasi dalam pengamanan Pemilu 2024, yakni Operasi Mantap Brata, Operasi NCS Polri, dan Operasi Kontijensi.
"Operasi kontijensi disiapkan mana kala dalam pemilu ada gangguan seperti kamtibmas dan bencana alam, dan gangguan tingi seperti terorisme, maupun konflik sosial," kata Fadil.
Fadil menambahkan, pasukan Brimob disiapkan sebagai cadangan untuk menghadapi bila terjadi dinamika pemilu di lapangan.
"Intinya Polri hadir nanti dengan langkah-langkah semaksimal mungkin di langkah-langkah preemtif, preventif mana kala ada peningkatan eskalasi tentu pendekatannya humanis seperti yang saya sampaikan tadi, polisi hadir sebagai pelindung, pengayom, pelayan, agar situasi bisa terus damai dan sejuk," kata Fadil.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kepala Operasi (Kaops) Mantap Brata 2023-2024 Komjen Pol. Fadil Imran mengatakan pasukan pengamanan ini terdiri atas Brimob Nusantara dan Sabhara Nusantara.
"Tentunya juga untuk operasi rutin pengamanan Operasi Mantap Brata di masing polda, oleh Kasatda ada Brimob yang berada di wilayah polda yang jumlah sekitar 25 ribu Brimob seluruh Indonesia, jadi ada Brimob Nusantara, Dalmas Nusantara dari Sabhara yang kami siapkan," kata Fadil dalam apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 serta pemeliharaan keamanan, dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di Pusat Latihan Brimob, Cikeas, Jawa Barat, Rabu.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri itu menjelaskan, pasukan Brimob yang dikerahkan ini memiliki kualifikasi pasukan antihuru hara atau power on hand Kapolri, SAR, pasukan drone, pasukan respon cepat, anti anarkis, dan penjinak bom atau jibom.
Selain pasukan Brimob tingkat Mabes Polri, juga disiapkan Brimob masing-masing polda dan Sabhara yang total jumlahnya sekitar 4.500 personel seluruh jajaran.
"Kemudian untuk Korps Brimob dalam Satgas operasi kontijensi sejumlah 3.500 personel yang siap kami kerahkan," ujar Fadil.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menekankan, apel kesiapan personel dan peralatan dalam rangka menghadapi dinamika tahapan Pemilu 2024.
"Kita ketahui bersama tanggal 14 Februari nanti masuk tahap pemungutan suara, dilanjutkan dengan perhitungan tentu dinamika akan terjadi, oleh sebab itu pada kesempatan hari ini saya melakukan pengecekan," ujarnya.
Terkait kesiapan Polri, jenderal polisi bintang tiga itu mengatakan dirinya sudah berkeliling polda guna mengecek sejauh mana sistem pengamanan, baik itu objek penyelenggara pemilu, objek tertentu, seperti kantor tim sukses, kantor partai politik yang perlu diamankan agar tahapan dan peserta pemilu berjalan dengan baik.
Polri, kata Fadil, menggelar tiga operasi dalam pengamanan Pemilu 2024, yakni Operasi Mantap Brata, Operasi NCS Polri, dan Operasi Kontijensi.
"Operasi kontijensi disiapkan mana kala dalam pemilu ada gangguan seperti kamtibmas dan bencana alam, dan gangguan tingi seperti terorisme, maupun konflik sosial," kata Fadil.
Fadil menambahkan, pasukan Brimob disiapkan sebagai cadangan untuk menghadapi bila terjadi dinamika pemilu di lapangan.
"Intinya Polri hadir nanti dengan langkah-langkah semaksimal mungkin di langkah-langkah preemtif, preventif mana kala ada peningkatan eskalasi tentu pendekatannya humanis seperti yang saya sampaikan tadi, polisi hadir sebagai pelindung, pengayom, pelayan, agar situasi bisa terus damai dan sejuk," kata Fadil.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024