Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dan  Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BGRM) melakukan penanaman mangrove atau bakau di hamparan Pantai Batu Tunggal Desa Rinding Panjang, Kabupaten Bangka.

Penanaman mangrove ini dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh pada tanggal 02 Februari yang mengangkat tema "Wetlands and Human Wellbeing" yang memberi penekanan akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan lahan basah, guna mendukung kesejahteraan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dirjen Penegakan dan Hukum KLHK RI, Rasio Ridho Sani mengatakan mangrove adalah salah satu ekosistem yang dapat menyerap karbon sangat efektif 4 kali lipat dari ekosistem lainnya dan mangrove sangat berfungsi untuk menjaga kualitas air laut karena semua mengetahui bahwa pencemaran dari daratan ke laut bisa di filter oleh mangrove ini karena mangrove ini seperti lahan basah yang punya mekanisme sendiri mengatasi pencemaran dari daratan.

"Hari ini kita baru saja menanam bibit pohon mangrove di lokasi yang sudah berhasil ditanam mangrove di atas hamparan 70 hektar. Ini salah satu lokasi mangrove di Indonesia yang berhasil karena mangrove nya sudah berumur 4tahun dan lokasi ini bisa menjadi rool model bagi daerah lainnya," katanya saat melakukan press conference dengan media usai penanaman tersebut, Rabu.
 
Ia juga menekankan bahwa mangrove adalah ekosistem yang sangat penting untuk menjaga suatu wilayah seperti pantai ini agar tidak abrasi karena banyak mangrove yang hilang dan rusak akibat abrasi pantainya yang meluas.

Jika mangrove rusak maka potensi perekonomian masyarakat jiga akan terganggu sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah juga akan menurun. Oleh karena itu perlunya rehabilitasi mangrove, dan yang rusak harus kita cegah karena kawasan mangrove sangat penting untuk kehidupan masyarakat.

"Mangrove menjaga laut dari pencemaran, mari kita jaga mangrove kita ini karena Pemda juga sangat konsen menjaganya. Mangrove juga menjadi habitat yang sangat dibutuhkan satwa dan menjadi rumah untuk kepiting, udang dan ikan-ikan serta dapat menyerap karbon," ujarnya.

Kepala Pokja Monitoring Evaluasi dan Pengembangan data Badan Restorasi Gambut (BGRM), Dian Nurmala mengatakan peringatan hari lahan basah ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan ekosistem gambut dan mangrove.

Tema hari lahan basah sedunia ini sejalan dengan visi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk memulihkan gambut, menghijaukan mangrove, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dalam rangka perayaan hari lahan basah sedunia, BRGM mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam aksi penanaman pohon serentak di ekosistem gambut dan mangrove pada hari ini 7 Februari 2024," ujarnya.

Kegiatan penanaman serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, namun untuk BRGM pelaksanaannya di wilayah kerja BRGM itu sendiri yaitu Provinsi Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat. Pelaksanaan penanaman serentak ini dipimpin langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, di Provinsi Bali serta Kepala BRGM, Hartono.

"Kegiatan penanaman serentak di 13 provinsi ini merupakan bentuk komitmen kami bersama KLHK dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan keberlanjutan masyarakat khususnya pada ekosistem lahan basah dan juga keterlibatan masyarakat untuk menjaga dan memelihara ekosistem gambut dan mangrove," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024