Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada 6.801 keluarga penerima manfaat (KPM).

"Tercatat sebanyak 6.801 KPM yang menjadi sasaran dari program CBP, mereka tersebar di seluruh atau enam kecamatan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman usai meninjau penyaluran CBP di Desa Guntung, Jumat.


Bupati menjelaskan, Program CBP ini untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat dan membantu warga berekonomi lemah dalam memenuhi kebutuhan pokok saat harga beras naik.

Penyaluran beras dari Badan Pangan Nasional itu bekerja sama dengan PT Pos Indonesia Cabang Koba sebagai lembaga yang diberikan kepercayaan untuk menyalurkan kepada para KPM yang tersebar di enam kecamatan.

"Program CBP ini ditujukan kepada para KPM yang sudah terdaftar dalam data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem," kata Algafry.

Penyalurannya dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu enam bulan, mulai dari Januari hingga Juni 2024 dengan ketentuan satu kepala keluarga mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram.

Beras kategori premium di Bangka Tengah saat ini berada level harga Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram.

"Ini langkah cepat yang kita lakukan untuk membantu kesulitan warga dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka," kata Algafry.

Bupati juga mengatakan, operasi pasar murah yang anggarannya dari APBD juga terus digulirkan di saat harga sejumlah komoditas pokok naik.

"Kita terus melaksanakan pasar murah sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam menyikapi tingginya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah Dian Akbarini mengatakan,.gerakan pangan murah merupakan langkah cepat dan tepat untuk menyikapi tingginya harga beras.

"Gerakan pangan murah ini kita gelar dalam empat tahap, untuk membantu kesulitan warga dalam memenuhi kebutuhan pangan," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024