Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau warga menggunakan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seiring terjadinya kenaikan harga beras di pasaran.

"Beras Program SPHP kualitasnya bagus dan harga stabil, saat ini juga sudah banyak beredar di pasaran dan toko-toko yang menjadi mitra Perum Bulog," kata Analis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Babel Achmad Fajri di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan untuk saat ini beras Program SPHP dijual dengan harga eceran tertinggi Rp57.500/kemasan lima kilogram, harga ini masih relatif terjangkau dibandingkan harga beras medium dan premium yang saat ini sedang mengalami kenaikan cukup tinggi.

Menurut dia, kenaikan harga beras di sejumlah pasar yang ada di kabupaten dan kota di seluruh Babel tidak bisa dihindari karena kenaikan harga beras terjadi secara nasional seiring tingginya permintaan masyarakat.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena masih bisa mengonsumsi beras Program SPHP, beras yang digulirkan pemerintah melalui Perum Bulog sejak 2023 sebagai upaya pengendalian harga dan beras ini berasal dari beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog," katanya.

Selain dapat membeli di pasaran atau mitra Perum Bulog, masyarakat juga bisa mendapatkannya dalam setiap program operasi pasar atau pasar murah yang dilaksanakan pemerintah.

"Jika ada pasar murah, Bulog juga menjual beras SPHP dengan ketentuan satu orang bisa membeli 10 kilogram, ini akan sangat membantu warga memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Ia mengatakan sejak pertengahan Januari 2024 harga beras premium sudah terjadi kenaikan sehingga beberapa distributor yang ada di Babel juga ikut menaikkan harga hingga ke tingkat pengecer.

Untuk saat ini harga beras premium yang biasanya dijual dengan harga Rp15.000/kilogram naik menjadi Rp18.000, sedangkan untuk beras kualitas medium dari Rp13.000 menjadi Rp16.000/kilogram.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024