Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merampungkan pembangunan gedung perpustakaan daerah sebanyak empat lantai, sebagai sarana untuk menumbuhkan semangat berliterasi masyarakat.

"Diresmikannya gedung perpustakaan daerah ini tentu memberikan warna baru terhadap tumbuh kembangnya semangat berliterasi masyarakat," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman usai meresmikan gedung perpustakaan daerah di Jalan Koba Tin, Kelurahan Padang Mulya, Kecamatan Koba, Rabu.

Gedung perpustakaan daerah yang terdiri dari empat lantai itu menghabiskan biaya sebesar Rp9,6 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2023.

"Pembangunannya dimulai pertengahan 2023, berhasil dirampungkan tepat waktu dan peresmian sengaja dijadwalkan pada Februari 2024 karena mengambil momentum hari jadi Kabupaten Bangka Tengah yang jatuh pada 21 Februari 2024," ujarnya.

Bupati memberikan apresiasi kepada Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang sudah membantu daerah dari sisi pembiayaan sehingga daerah mendapatkan gedung perpustakaan yang representatif.

"Kendati kita memiliki gedung yang termasuk megah dan representatif, namun masih ada yang perlu dibenahi terutama koleksi buku, sumber daya manusia dan berbagai fasilitas pendukung lainnya untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung perpustakaan ini," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, hadirnya gedung perpustakaan daerah yang baru tersebut dapat mendorong minat dan daya baca serta semangat berliterasi, terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Perpustakaan ini harus memiliki daya tarik, sehingga orang banyak datang berkunjung dan betah berlama-lama berada di gedung perpustakaan," kata Algafry.

Daya tarik itu kata bupati tidak hanya dilihat dari gedung yang bagus, koleksi judul buku yang banyak tetapi sumber daya manusia juga harus mampu menjadi magnet untuk menarik pengunjung.

"Maka saya sampaikan tidak serta merta kita menyediakan fasilitas yang memadai, tetapi sumber daya manusianya juga harus menarik," ujarnya.

Bupati mengatakan, sumber daya manusia yang mengurus perpustakaan itu harus paham dengan tugasnya sehingga mampu menjadi pelayan publik yang profesional.

"Saya sering bilang, orang yang suka baca itu banyak tetapi belum tentu banyak yang bisa paham dengan apa yang mereka baca sehingga terkadang gagal paham. Maka kita ingin sumber daya manusia yang suka membaca dan benar-benar paham dengan apa yang dibaca," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024