Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak warga melestarikan kegiatan pawai obor yang digelar setiap tahun menjelang bulan Ramadhan.
"Ini merupakan tradisi turun temurun yang memiliki nilai tinggi, mari kita sambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah ini dengan hati yang bersih agar bisa menjalankan ibadah dengan baik dan tenang," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Minggu.
Ia mengatakan Pemkab Bangka Barat mendukung upaya pelestarian budaya yang ada di masyarakat Kampung Dayabaru, dan untuk tahun ini juga telah disiapkan anggaran dan fasilitasi untuk kelancaran kegiatan tersebut.
Pawai obor yang digelar pada Sabtu (9/3) malam diikuti ribuan peserta, mulai dari anak-anak, remaja, muda-mudi hingga para orang tua antusias berjalan kaki membawa obor dengan menempuh jarak sekitar dua kilometer di kampung tersebut.
Suasana penuh kegembiraan semakin lengkap dengan penampilan drumband Madrasah Aliyah Terpadu Bina Insan Cendikia, Hadroh Ribath Seyun Kampung Tanjung Mentok.
Bupati Sukirman mengapresiasi budaya gotong royong masyarakat setempat yang tetap semangat melestarikan tradisi.
Ia berharap, semangat warga melestarikan kegiatan tersebut tetap terjaga karena melalui kegiatan itu warga bisa mengambil nilai yang terkandung di dalamnya, antara lain nilai gotong royong, kebersamaan, silaturahim dan juga sebagai ajang bertemu seluruh warga satu kampung untuk saling memaafkan sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan.
"Masyarakat bergotong royong, harapannya tradisi yang sudah bagus ini bisa tetap dijaga, karena pawai yang dilakukan sambil berselawat kepada Rasulullah, insya Allah kekompakan ini tetap berjalan setiap tahunnya," katanya.
Kegiatan pawai obor menyambut bulan Ramadan ini telah berlangsung sejak lama dan turun temurun, untuk memeriahkan acara tersebut, pihak panitia juga melibatkan perwakilan seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
Kehadiran warga dari luar kampung dalam acara tersebut diharapkan bisa mengenalkan tradisi warga yang ada sehingga bisa ikut melestarikan dan menambah semarak suasana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Ini merupakan tradisi turun temurun yang memiliki nilai tinggi, mari kita sambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah ini dengan hati yang bersih agar bisa menjalankan ibadah dengan baik dan tenang," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Minggu.
Ia mengatakan Pemkab Bangka Barat mendukung upaya pelestarian budaya yang ada di masyarakat Kampung Dayabaru, dan untuk tahun ini juga telah disiapkan anggaran dan fasilitasi untuk kelancaran kegiatan tersebut.
Pawai obor yang digelar pada Sabtu (9/3) malam diikuti ribuan peserta, mulai dari anak-anak, remaja, muda-mudi hingga para orang tua antusias berjalan kaki membawa obor dengan menempuh jarak sekitar dua kilometer di kampung tersebut.
Suasana penuh kegembiraan semakin lengkap dengan penampilan drumband Madrasah Aliyah Terpadu Bina Insan Cendikia, Hadroh Ribath Seyun Kampung Tanjung Mentok.
Bupati Sukirman mengapresiasi budaya gotong royong masyarakat setempat yang tetap semangat melestarikan tradisi.
Ia berharap, semangat warga melestarikan kegiatan tersebut tetap terjaga karena melalui kegiatan itu warga bisa mengambil nilai yang terkandung di dalamnya, antara lain nilai gotong royong, kebersamaan, silaturahim dan juga sebagai ajang bertemu seluruh warga satu kampung untuk saling memaafkan sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan.
"Masyarakat bergotong royong, harapannya tradisi yang sudah bagus ini bisa tetap dijaga, karena pawai yang dilakukan sambil berselawat kepada Rasulullah, insya Allah kekompakan ini tetap berjalan setiap tahunnya," katanya.
Kegiatan pawai obor menyambut bulan Ramadan ini telah berlangsung sejak lama dan turun temurun, untuk memeriahkan acara tersebut, pihak panitia juga melibatkan perwakilan seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
Kehadiran warga dari luar kampung dalam acara tersebut diharapkan bisa mengenalkan tradisi warga yang ada sehingga bisa ikut melestarikan dan menambah semarak suasana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024