Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Algafry Rahman mengerahkan dan mewajibkan sebanyak 500 aparatur sipil negara (ASN) berbelanja bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional.
"Sebanyak 500 ASN kita kerahkan dan wajib belanja bahan pokok di pasar tradisional, sebagai realisasi dari program gerakan ASN belanja bahan pokok," kata Algafry di Koba, Sabtu.
Gerakan ASN belanja bahan pokok tersebut menyikapi melemahnya daya beli, seiring merosotnya perekonomian masyarakat dalam dua bulan terakhir.
"Perekonomian masyarakat lagi sulit karena pendapatan dari sektor pertambangan bijih timah sangat minim, sehingga berdampak terhadap daya beli," kata bupati.
Bupati mengambil langkah darurat dalam mengatasi persoalan tersebut dengan meluncurkan program gerakan ASN belanja bahan pokok.
"Ini hanya bagian dari solusi jangka pendek, sambil kami mencari langkah yang tepat untuk memulihkan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang," ujarnya.
Saat ini masyarakat kata bupati dihadapkan pada kondisi yang sangat sulit, pendapatan menurun sementara harga sebagian komoditas pokok bertahan tinggi terutama dalam Ramadhan.
"Situasi ini berdampak terhadap melemahnya daya beli karena pendapatan warga merosot tajam, tidak punya uang yang cukup untuk belanja bahan pokok," kata bupati.
ASN yang pendapatannya stabil karena menerima gaji setiap bulan, kata bupati, menjadi harapan bagi pedagang untuk mempertahankan daya beli dan omzet mereka.
"Maka saya ambil langkah cepat dengan mewajibkan ASN belanja bahan pokok di pasar tradisional, jika ada yang tidak mengikuti program ini akan menjadi catatan kami," kata bupati.
Algafry Rahman yang turun langsung sebagai komando dalam gerakan ASN berbelanja bahan pokok itu juga turut mendatangi sejumlah lapak pedagang bersama istrinya di pasar tradisional Koba.
Bupati bersama istrinya terlihat mendatangi sejumlah lapak sembako, memilih dan membeli komoditas pokok layaknya seperti warga biasa yang sedang berbelanja.
"Program gerakan ASN belanja bahan pokok ini akan saya terapkan secara berkesinambungan, tidak hanya dalam Ramadhan saja tetapi terus sampai nanti dan saya terus pantau perkembangannya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Sebanyak 500 ASN kita kerahkan dan wajib belanja bahan pokok di pasar tradisional, sebagai realisasi dari program gerakan ASN belanja bahan pokok," kata Algafry di Koba, Sabtu.
Gerakan ASN belanja bahan pokok tersebut menyikapi melemahnya daya beli, seiring merosotnya perekonomian masyarakat dalam dua bulan terakhir.
"Perekonomian masyarakat lagi sulit karena pendapatan dari sektor pertambangan bijih timah sangat minim, sehingga berdampak terhadap daya beli," kata bupati.
Bupati mengambil langkah darurat dalam mengatasi persoalan tersebut dengan meluncurkan program gerakan ASN belanja bahan pokok.
"Ini hanya bagian dari solusi jangka pendek, sambil kami mencari langkah yang tepat untuk memulihkan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang," ujarnya.
Saat ini masyarakat kata bupati dihadapkan pada kondisi yang sangat sulit, pendapatan menurun sementara harga sebagian komoditas pokok bertahan tinggi terutama dalam Ramadhan.
"Situasi ini berdampak terhadap melemahnya daya beli karena pendapatan warga merosot tajam, tidak punya uang yang cukup untuk belanja bahan pokok," kata bupati.
ASN yang pendapatannya stabil karena menerima gaji setiap bulan, kata bupati, menjadi harapan bagi pedagang untuk mempertahankan daya beli dan omzet mereka.
"Maka saya ambil langkah cepat dengan mewajibkan ASN belanja bahan pokok di pasar tradisional, jika ada yang tidak mengikuti program ini akan menjadi catatan kami," kata bupati.
Algafry Rahman yang turun langsung sebagai komando dalam gerakan ASN berbelanja bahan pokok itu juga turut mendatangi sejumlah lapak pedagang bersama istrinya di pasar tradisional Koba.
Bupati bersama istrinya terlihat mendatangi sejumlah lapak sembako, memilih dan membeli komoditas pokok layaknya seperti warga biasa yang sedang berbelanja.
"Program gerakan ASN belanja bahan pokok ini akan saya terapkan secara berkesinambungan, tidak hanya dalam Ramadhan saja tetapi terus sampai nanti dan saya terus pantau perkembangannya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024