Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024 khususnya pemilihan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung tampaknya akan cukup meriah, karena selain dua nama yang telah memastikan akan ikut pesta demokrasi tersebut yaitu Mantan Gubernur Babel Erzaldi dan Mantan wakil Gubernur Babel Hidayat Arsani, kini muncul satu nama lain yang digadang-gadang akan ikut pemilihan gubernur Babel yaitu Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Naziarto.

Baliho mantan Sekda Babel tersebut sudah mulai bertebaran, seperti di Simpang Kantor Gubernur Babel, Simpang 4 perkuburan Selindung, Sungailiat dan beberapa tempat lainnya.

Putra asli Bangka Belitung kelahiran Kace, Bangka pada Tahun 1964 yang digadang-gadang akan maju Pilgub Babel ini meniti karir sebagai ASN sejak tahun 1993 dan telah menduduki beberapa jabatan penting di pemerintahan.

Perjalanan karir Naziarto di antaranya sebagai Kepala Biro Hukum Setda Pemprov Babel, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Pemprov Babel, Sekda Kabupaten Bangka Selatan, Sekretaris Pengurus Unit Nasional KORPRI, Direktur Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Fungsional Analis Kebijakan dan terakhir menjabat sebagai Sekda Babel sejak 2020 hingga 31 Maret 2024.

Selain menduduki jabatan penting di Pemerintahan, Naziarto juga aktif di beberapa organisasi, salah satunya pernah menjabat sebagai Ketua Umum (Tafiziah) PW Nahdlatul Ulama (NU) Babel periode 2007 hingga 2012. Selain itu, Naziarto juga aktif sebagai pengurus di KORPRI Pusat dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Sekjen Korpri Pusat yang dilantik langsung oleh Menpan RB yang saat itu dijabat Tjahjo Kumolo.

Selain itu, Naziarto juga telah meraih Satya Lancana Karya Satya sebanyak 3 kali dan penghargaan Korpri Award Tahun 2022 pada katagori Inspiring yang diserahkan langsung oleh Mendagri Tito Karnavian.

Naziarto juga merupakan orang yang sangat mementingkan pendidikan, di mana Dirinya telah meraih S3 Hukum Ekonomi di universitas jayabaya pada tahun 2018. Selain itu, Dirinya juga aktif dalam berbagai seminar, lokakarya dan simposium yang Dia ikuti di Jakarta, Bali, Palembang, Yogyakarta dan berbagai tempat lainnya.

Sementara, Naziarto ketika konfirmasi terkait kabar Dirinya akan maju maju pada Pilgub Babel, menyampaikan bahwa tidak terlalu berambisi untuk dicalonkan sebagai Gubernur Babel, namun jika hal tersebut merupakan keinginan masyarakat dan diminta untuk maju, maka dirinya tidak akan menolak bahkan siap untuk mewakili aspirasi masyarakat Bangka Belitung jika diberikan amanah dan beban untuk memimpin Bangka Belitung.

Terkait digadang-gadangnya mantan Sekda Babel Naziarto akan maju pada Pilgub Babel 2024, Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung Ariandi Zulkarnain turut memberi komentar.

Menurutnya, selain Mantan Gubernur Babel Erzaldi dan Mantan wakil Gubernur Babel Hidayat Arsani, kehadiran Naziarto juga memiliki peluang untuk meraih suara masyarakat Babel.

Ia menyebutkan, sosok petahana yakni erzaldi pada Pilgub Babel 2017 menang di angka 38 sekian persen atau kalau digenapkan ada di angka 39 persen. 

Jika merujuk pada angka itu, memang bisa dilihat bahwa hampir 61 persen masyarakat Bangka Belitung itu tidak menentukan pilihannya pada seorang Erzaldi. Artinya dari angka tersebut, adanya kemungkinan untuk kontestasi di 2024 diisi oleh pendatang-pendatang baru atau nama-nama baru.

"Tentu menarik apabila memang keseriusan dari Naziarto juga bisa dijemput dengan peluang-peluang politik lainnya, mulai dari pendekatan dan lobi kepada partai politik yang kemudian menjadi kunci untuk mengusung pasangan calon atau memberikan tiket nantinya," katanya.

Selain itu kata Dia, yang tidak kalah penting adalah kalau kita lihat dalam kacamata yang berbeda, pada aspek lain yang perlu diperhatikan, yaitu memang Naziarto datang sebagai seorang Birokrat artinya memiliki modal profesionalitas pada ruang pemerintahan. Itu tentu menjadi modal yang cukup baik atau modal positif.

"Tapi tidak hanya itu, yang perlu kita kita lihat dan kita yakinkan seberapa besar sih elektabilitas seorang Naziarto. Nah untuk melihat kondisi hari ini dengan petahana yakni Erzaldi yang dianggap oleh masyarakat cukup memiliki efektifitas pelaksanaan pembangunan yang cukup baik, saya kira partai politik perlu mendalami sosok-sosok yang saat ini sedang tebar persona itu dalam ruang yang lebih serius yakni melihat seberapa besar sih elektabilitas yang bersangkutan, sehingga bisa mengantarkan kemenangan," katanya.

Menurutnya, kalau melihat baliho-baliho yang ada memang bisa ditelusuri bahwa ada beberapa nama yang bisa muncul pada pemilu gubernur 2024, di mana probabilitasnya masih cukup besar bagi calon-calon baru untuk masuk pada ruang politik, karena memang masyarakat Babel yang kecenderungannya dinamis.

Ia menyampaikan bahwa elektabilitas calon kepala daerah itu masih menjadi variabel utama di dalam upaya untuk mempertimbangkan tokoh yang nantinya akan diusung sebagai bakal calon kepala daerah. 

"Tentu menarik kalau kita bisa melihat nama-nama yang ada dan saya kira nama-nama yang siap untuk maju dalam layer kepala daerah tentu harus memiliki modal elektabilitas yang setidaknya itu minimal di angka 10 persen, sehingga partai politik tidak memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk mengejar waktu kampanye atau waktu nantinya memperkenalkan calon dan menyampaikan program-program kepada masyarakat, sehingga itu hanya menjadi ajang dan mengikat masyarakat untuk kemudian memahami dan mengetahui apa yang menjadi gagasan dan seperti apa arah dan keinginan seorang calon untuk kemudian mensejahterakan masyarakat di Bangka Belitung," katanya.

Pewarta: Try M Hardi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024