Polres Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan evakuasi terhadap seorang warga Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Absah Pratama (35) yang tertimbun tanah longsor saat bekerja menambang bijih timah.
Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah Iptu Imam Satriawan di Koba, Rabu, mengatakan korban kecelakaan tambang bijih timah itu ditemukan sudah meninggal dunia saat dievakuasi.
"Informasi yang diperoleh, korban sebelumnya bekerja menambang bijih timah bersama beberapa orang rekannya yang lain dan saat bekerja tiba-tiba terjadi tanah longsor dengan ketinggian sembilan meter menimbun korban," ujarnya.
Ia menjelaskan, korban berhasil ditemukan setelah tertimbun tanah longsor dan sempat dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) namun dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Korban bersama dua rekannya yang lain sedang bekerja menyemprot dinding lubang tambang, karena kondisi tanah labil sehingga terjadi longsor menimpa korban," ujarnya.
Imam mengatakan, menurut keterangan dua rekan korban yang selamat sebelum kejadian mereka sudah mengetahui dinding tambang mulai retak dan bergerak.
"Bahkan korban sempat berteriak untuk segera menghindar dan keluar dari lubang tambang namun tidak sempat lagi karena longsoran tanah terjadi cukup cepat sehingga korban tertimbun dan dua rekannya yang lain berhasil menyelamatkan diri," ujarnya.
Imam mengimbau kepada para pekerja tambang bijih timah untuk menghentikan kegiatan penambangan apalagi dilakukan secara ilegal.
"Penambangan bijih timah yang dilakukan warga terkadang ilegal sehingga tidak melihat aspek keamanan terhadap dirinya sendiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah Iptu Imam Satriawan di Koba, Rabu, mengatakan korban kecelakaan tambang bijih timah itu ditemukan sudah meninggal dunia saat dievakuasi.
"Informasi yang diperoleh, korban sebelumnya bekerja menambang bijih timah bersama beberapa orang rekannya yang lain dan saat bekerja tiba-tiba terjadi tanah longsor dengan ketinggian sembilan meter menimbun korban," ujarnya.
Ia menjelaskan, korban berhasil ditemukan setelah tertimbun tanah longsor dan sempat dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) namun dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Korban bersama dua rekannya yang lain sedang bekerja menyemprot dinding lubang tambang, karena kondisi tanah labil sehingga terjadi longsor menimpa korban," ujarnya.
Imam mengatakan, menurut keterangan dua rekan korban yang selamat sebelum kejadian mereka sudah mengetahui dinding tambang mulai retak dan bergerak.
"Bahkan korban sempat berteriak untuk segera menghindar dan keluar dari lubang tambang namun tidak sempat lagi karena longsoran tanah terjadi cukup cepat sehingga korban tertimbun dan dua rekannya yang lain berhasil menyelamatkan diri," ujarnya.
Imam mengimbau kepada para pekerja tambang bijih timah untuk menghentikan kegiatan penambangan apalagi dilakukan secara ilegal.
"Penambangan bijih timah yang dilakukan warga terkadang ilegal sehingga tidak melihat aspek keamanan terhadap dirinya sendiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024