Akademi Kepolisian (Akpol) Lemdiklat Polri ditunjuk menjadi tuan rumah General Assembly Annual Meeting (GAAM) Ke-9 Tahun 2025 dan Police Academy Student Festival of Asia (PASFA) 2025.

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan penunjukan Akpol sebagai tuan rumah merupakan salah satu poin hasil rapat GAAM Assosiation of Police Training Institution in Asia (APTA) Ke-8 di Hanoi, Vietnam.
 
"Saat ini delegasi Polri sedang mengikuti kegiatan 8th GAAM APTA di Hanoi, Vietnam," kata Dedi.

Mantan Kadiv Humas Polri itu menjelaskan, Polri mengirim delegasi yang dipimpin oleh Gubernur Akpol Irjen Pol. Krisno Siregar, Direktur Akademik Akpol, Koorspripim Gubernur Akpol, dan Dankitar Tingkat IV Akpol.
 
Rapat tahunan lembaga pendidikan dan latihan (diklat) polisi se-Asia ini berlangsung di People's Police Academy (PPA), Hanoi, Vietnam sejak 14 hingga 17 Mei 2024.

 
Hadir sebagai peserta rapat seluruh perwakilan dari masing-masing akademi kepolisian di negara-negara asia seperti People Police Academy (PPA) Vietnam, Hongkong Police College, Akpol Indonesia, Korean National Police University, Korean Police Human Resources Development Institute, Korean Central Police Academy.

Hadir pula PPA of Laos PDR, University of Internal Affairs Mongoli, University Malaya, Philippine National Police Academy, Philippine Public Safety College, National Police Academy of Srilanka, Royal Police Cadet Academy of Thailand, Police Training Centre of National Police of Timor Leste, dan The Wildlife Conservation Society.
 
APTA adalah asosiasi institusi pendidikan dan pelatihan kepolisian di Asia," kata Dedi.
 
APTA bertujuan menjalin kerja sama antar institusi kepolisian di negara-negara Kawasan Asia lewat program, pelatihan kepolisian.
 
"(Kerja sama-red) untuk mengantisipasi dampak globalisasi dan ancaman global terutama kejahatan lintas negara," ujarnya.
 
Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan keikutsertaan perwakilan Polri, khususnya di fungsi pendidikan, dalam kegiatan ini sejalan dengan misi pembentukan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2024.
 
Ini dimulai dengan peningkatan kapasitas kemampuan polisi dalam negeri dengan studi komparasi, lalu juga pertukaran informasi dengan Akademi Kepolisian dari negara lain.
 
"Dengan demikian Polri, dalam pengelolaan SDM-nya mampu mengikuti perkembangan internasional," katanya memaparkan.
 
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Akpol Irjen Pol. Krisno Siregar menjelaskan APTA didirikan pada 22 Februari 2017 di Korean National Police University (KNPU), Asan, Korea. Saat pembentukan APTA, terdapat 17 lembaga pelatihan polisi yang hadir, termasuk Akpol.

Untuk di Indonesia selain Akpol, adalah PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) dan JCLEC (Jakarta Centre Law Enforcement Cooperation). Saat ini sudah terdapat 17 negara dengan 27 lembaga pendidikan kepolisian yang tergabung dalam APTA, kata Krisno.
 
Sementara itu kegiatan PASFA, sambung Krisno, adalah festival dari para taruna akademi kepolisian yang tergabung dalam keanggotaan APTA.
 
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk ragam kegiatan belajar bersama dan kompetisi seperti debat serta pembuatan karya ilmiah.
 
Krisno menyampaikan poin-poin dalam rapat di antaranya Akpol ditunjuk sebagai tuan rumah tahun depan.
 
Selain itu, kata dia, Gubernur Akpol Lemdiklat Polri beserta Kepala Police University Mongolia juga ditunjuk sebagai Vice President APTA hingga 2027
 
Akpol ditunjuk sebagai tuan rumah untuk perhelatan tahun depan, 2026 Di Mongolia, serta 2027 di Filipina, ujar Krisno.
 
Mantan Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri itu menambahkan, tahun ini GAAM APTA juga mendapat anggota baru yaitu Police Training Centre of National Police of Timor Leste.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024