Film "Tuhan Izinkan Aku Berdosa" tayang pada tanggal 22 Mei, dan para pemain memberikan pesan penting bagi para penonton agar dapat menikmati film sebagaimana mestinya.

Aktor Andri Mashadi menyarankan untuk menonton film tersebut dari awal sampai habis, sehingga penonton dapat memahami secara keseluruhan filmnya.

Dia juga memberikan peringatan kepada penonton yang mungkin memiliki trauma terkait tema-tema sensitif dalam film, seperti pelecehan seksual atau kekerasan, untuk membawa pendamping saat menonton.

Baca juga: Film "Tuhan Izinkan Aku Berdosa" jadi karya jujur soal kehidupan

Dia menekankan bahwa film ini dirancang untuk mendorong penonton menjadi kritis dan berpikir. Dengan akhir yang terbuka, penonton juga dibiarkan untuk menafsirkan sendiri, sehingga memungkinkan diskusi setelah menonton film tersebut.

“Ini film ‘open ending’, di mana kita bisa tentukan sendiri akhirnya atau di film ini kita bertanya-tanya tentang soal Kiran (peran utama), itu jadi konklusi setelah kita nonton yang lengkap. Apapun yang terjadi kritik dari penonton, baik atau buruk, nonton dulu sampai selesai, kalau nanti ada yang gimana-gimana kita diskusikan aja,” kata Andri saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center di Pasar Baru, Jakarta, Selasa (21/5).

Pada kesempatan yang sama, Samo Rafael menyambut baik dampak positif film ini yang bisa memicu diskusi di antara penonton.

Dia menyoroti keberagaman interpretasi yang muncul setelah menonton film tersebut, menekankan pentingnya menghargai perbedaan pandangan dalam masyarakat.

“Saya senang malah setelah nonton ini, orang di rumah akan diskusi sama orang-orang sekitar, misalnya kemarin, saya dan pemain yang lain ngobrol punya interpretasi yang berbeda, jadi menariknya di sini gitu. Kita negara demokrasi, negara dengan banyak kepercayaan dan ideologi, gimana caranya kita bisa melihat satu hal dengan punya perbedaan itu, tapi kita tetap menghargai satu sama lain,” kata Samo.

Menurut dia film ini tidak hanya menghibur tetapi juga memperlihatkan pentingnya kejujuran dalam menyampaikan berbagai ide dan pandangan.

Pewarta: Putri Hanifa

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024