Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), 
 menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas upaya menurunkan angka kasus stunting.

"Rapat koordinasi bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini membahas strategi yang terkoordinasi dalam percepatan menekan angka stunting dan pencegahannya," kata Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Selatan Harris Setiawan di Toboali, Selasa.

Harris mengatakan penanganan stunting pada tahun ini menjadi lokus dan sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Strategi dan upaya terus dihadirkan para dinas terkait, guna mendukung dan mempercepat penurunan angka stunting," ujarnya.

Harris menjelaskan saat ini angka stunting tercatat 20,6 persen berdasarkan data dari SKI pada 2023 dan terjadi penurunan sebesar 2,4 persen dari tahun sebelumnya.

"Prevalensi stunting selama tiga tahun terakhir ini bisa dilihat berdasarkan dari data SSGI serta SKI yakni SSGI 2021 sebesar 19,4 persen, SSGI 2022 sebesar 23,0 persen dan SKI 2023 sebesar 20,6 persen," ujarnya.

Bangka Selatan pada 2023 menetapkan lima desa di dua Kecamatan yang menjadi lokus stunting yaitu Desa Rias, Serdang, Irat, Bedengung dan Desa Malik.

Sedangkan pada 2024 lokus stunting sudah berkurang menjadi tiga desa yakni Desa Tanjung Sangkar, Kumbung dan Desa Bedengung.

Dari tiga desa yang menjadi lokus stunting pada 2024, tercatat persentase prevalensi masing - masing desa yaitu Tanjung Sangkar 19,23 persen, Kumbung 25 persen, dan Bedengung 13,04 persen.

Pada semester II Tahun 2024 Pemkab Bangka Selatan mengaudit rekapitulasi total Keluarga Berisiko Stunting (KRS) dengan beberapa sasaran kasus berikut dengan total angkanya.

Dari rekapitulasi ini terdapat delapan Kecamatan yakni Toboali, Payung, Airgegas, Tukak - Sadai, Simpang Rimba, Pulau Besar, Kepulauan Pongok dan Kepulauan Lepar.

Harris menjelaskan calon pengantin terdapat sebanyak 13 kasus, ibu hamil 10 kasus dan Balita 109 kasus dengan total keseluruhan sasaran kasus adalah 132 kasus.

"Kita usahakan pada akhir 2024 terjadi penurunan kasus stunting secara signifikan bila perlu zero Stunting," tutup Harris Setiawan.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024