Ankara (Antara Babel) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan tuntutan Turki untuk ekstradisi ulama Fethullah Gulen yang disebut sebagai dalang kudeta gagal Juli lalu tidak boleh diabaikan dan kesepakatan bilateral antara Ankara dan Washington menyasatkan penahanan Gulen.
Erdogan berbicara setelah bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden guna membahas permintaan ekstradisi Fethullah Gulen yang tinggal di pengasingan di AS sejak 1999.
Gulen sendiri telah membantah segala tuduhan Turki bahwa dia berada di balik kudeta gagal itu.
Sebaliknya Joe Biden berkata kepada Erdogan, hanya keputusan pengadilanlah yang bisa mengekstradisi Gulen.
Biden menyebut semua yang terlibat dalam kudeta adalah teroris dan saat ini AS memiliki banyak pengacara untuk menangani permintaan ekstradisi Gulen.
Biden mengatakan memang sulit bagi Turki untuk memahami bahwa Presiden Barack Obama tidak memiliki otoritas konstitusional untuk mengekstradisi Gulen, namun dia menjanjikan Washington akan bekerjasama erat dengan Turki menyangkut kasus Gulen, demikian Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Erdogan berbicara setelah bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden guna membahas permintaan ekstradisi Fethullah Gulen yang tinggal di pengasingan di AS sejak 1999.
Gulen sendiri telah membantah segala tuduhan Turki bahwa dia berada di balik kudeta gagal itu.
Sebaliknya Joe Biden berkata kepada Erdogan, hanya keputusan pengadilanlah yang bisa mengekstradisi Gulen.
Biden menyebut semua yang terlibat dalam kudeta adalah teroris dan saat ini AS memiliki banyak pengacara untuk menangani permintaan ekstradisi Gulen.
Biden mengatakan memang sulit bagi Turki untuk memahami bahwa Presiden Barack Obama tidak memiliki otoritas konstitusional untuk mengekstradisi Gulen, namun dia menjanjikan Washington akan bekerjasama erat dengan Turki menyangkut kasus Gulen, demikian Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016