Pekanbaru (Antara Babel) - Kepolisian Daerah Riau mengerahkan ratusan personil gabungan Brimob, Polres Bengkalis dan Polres Siak ke Kabupaten Kepulauan Meranti guna mengantisipasi kerusuhan pasca tewasnya seorang warga pelaku pembunuhan polisi.

"Perintah Kapolda untuk mengerahkan dua SST Brimob, serta dua SST polisi dari Polres Bengkalis dan Polres Siak," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Guntur, situasi terakhir di Kota Selat Panjang, Kepulauan Meranti terkendali. Saat ini, sekitar 500-an warga masih bertahan dan mengepung Mapolres Meranti setelah sebelumnya menggelar aksi di RSUD setempat.

Informasi yang dirangkum, pada Kamis siang sempat terjadi aksi lemparan batu dan kayu oleh warga ke komplek gedung Mapolres Meranti. Akibatnya, sejumlah kaca gedung Mapolres Meranti pecah.

Polisi yang bersiaga di Mapolres Meranti pun sempat terlibat aksi dorong-dorongan. Bahkan, polisi harus menembakkan beberapa kali tembakan peringatan ke udara guna memecah aksi massa.

Sejumlah warga yang menggelar aksi berjatuhan dengan sejumlah luka pada bagian kepala. Bahkan, seorang warga dikabarkan meninggal dalam kerusuhan tersebut. Hal itu dibenarkan Guntur.

"Menurut Kapolres, ada seorang warga yang meninggal saat akan dilarikan ke rumah sakit," ujar Guntur.

Belum diketahui penyebab meninggalnya warga yang menggelar aksi tersebut. Namun dari informasi yang didapat, warga tersebut terluka parah pada bagian kepala.

Untuk mengantisipasi bentrok susulan, Guntur mengatakan Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto memerintahkan satuan satuang setingkat pleton (SST) masing-masing dua SST dari Brimob, Polres Bengkalis dan Polres Siak ke Meranti.

Aksi masyarakat ini buntut dari tewasnya seorang warga setempat di tangan polisi. Warga Meranti berinsial AAP alias Andi (24) merupakan pelaku pembunuhan seorang polisi Brigadir Adil Tambunan.  Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Hotel Furama, Kota Selatpanjang pada Kamis dinihari  pukul 01.45 WIB. Korban tewas dengan sejumlah luka tusuk pada sekujur tubuh.

Selang beberapa jam kemudian atau pukul 03.30 WIB, polisi berhasil meringkus di Kecamatan Merbau. Saat tertangkap, pelaku dalam kondisi masih bernafas meski dengan dua luka tembak pada bagian kaki. Namun, pelaku kemudian tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Sejumlah warga di Meranti menduga pelaku tewas akibat dianiaya oknum yang meringkus AAP.

Namun, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo membantah hal itu. "Pelaku tewas akibat kehabisan darah saat dibawa ke rumah sakit," kata Guntur.

Akan tetapi, warga Meranti tidak begitu saja mempercayai hal itu sehingga menggelar aksi besar-besaran dengan melibatkan ratusan orang.

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016