Toboali (Antara Babel) - Dana APBD Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang masih mengendap di bank tercatat mencapai Rp617 miliar karena penyerapan anggaran yang rendah.

"Hingga kini serapan anggaran baru sekitar 33,87 persen atau Rp316 miliar dari total anggaran Rp933 miliar," kata kata Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bangka Selatan, Erwandi di Toboali, Jumat.

Menurut dia idealnya penyerapan anggaran memasuki triwulan ketiga sudah harus di atas 50 persen.

Sementara teknis penyerapan anggaran ada di setiap SKPD. "Kami hanya menerima permohonan pencairan dari masing-masing SKPD. Kalau masalah lemahnya serapan anggaran itu teknisnya di SKPD terkait," katanya.

Ia menyebutkan, rendahnya penyerapan anggaran sangat banyak dampak negatifnya, salah satunya pembangunan yang terhambat serta lambatnya upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Akibatnya masyarakat tidak dapat menikmati pembangunan dan fasilitas umum dalam meningkatkan kesejahteraan mereka," ujarnya.

Ia berharap SKPD untuk tidak menyimpan uang pembangunan daerah di bank dan mengoptimalkan program kerja guna memdorong visi misi pemerintah daerah dalam memberantas kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial lainnya.

"Dana yang tersimpan di bank itu harus direalisasikan untuk mempercepat pembangunan," ujarnya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016