Sydney McLaughlin-Levrone menunjukkan penampilan luar biasa untuk memecahkan rekor dunia sekaligus menjadi atlet lari putri pertama dalam sejarah yang meraih emas lari gawang 400 m Olimpiade berturut-turut.
Pelari asal New Jersey, AS itu mengalahkan juara dunia Femke Bol dari Belanda untuk merebut emas dengan catatan waktu 50,37 detik di Stade de France.

Anna Cockrell dari Amerika Serikat meraih perak dengan 51,87 detik, sementara Bol finis ketiga untuk meraih perunggu dengan 52,15 detik.

Catatan waktu yang membawa emas tersebut melampaui rekor dunia McLaughlin-Levrone yang tercatat 50,65 detik saat uji coba Olimpiade AS di Eugene pada Juni.

Kemenangan itu memperpanjang rekor tak terkalahkan McLaughlin-Levrone selama lima tahun dalam nomor lari gawang dan mengukuhkan statusnya sebagai pelari gawang 400 m putri terhebat sepanjang masa.

McLaughlin-Levrone mengatakan dia hanya fokus pada 10 rintangan di depannya -- dan mengungkapkan bahwa dia sekarang menargetkan untuk memecahkan batasan 50 detik.

"Setiap lomba Anda menghadapi 10 rintangan. Jelas ada orang-orang di samping Anda yang akan mendorong Anda, tapi tidak masalah jika Anda tidak fokus pada hambatan di depan Anda," kata McLaughlin-Levrone, seperti disiarkan AFP, Jumat.

"Jadi itulah fokus saya – saya berusaha seefisien mungkin mengatasi 10 rintangan tersebut dan saya berusaha mempersingkat waktu tersebut setiap saat."

"Ada banyak antisipasi menjelang perlombaan ini, khususnya, memang demikian...Tetapi Anda menyalurkan kegelisahan itu ke dalam kegembiraan," ujar pelari berusia 25 tahun itu.

Saat ditanya apakah dia telah menjalani perlombaan dengan sempurna, McLaughlin-Levrone menjawab bahwa selalu ada hal yang dapat ditingkatkan.

"Tidak ada lomba yang sempurna, tetapi semakin dekat kita mencapai 49 (detik) -- saya merasa kita semakin dekat. Itu hanya membangun kapasitas di kaki Anda untuk membawa Anda ke sana," kata McLaughlin-Levrone.

Sementara itu, Bol sangat ingin meraih kemenangan pertamanya atas McLaughlin-Levrone setelah meraih perunggu di Olimpiade Tokyo tiga tahun lalu dan perak di belakang pelari Amerika itu pada Kejuaraan Dunia di Eugene, Oregon, pada 2022.

Namun McLaughlin-Levrone -- yang absen karena cedera pada Kejuaraan Dunia Budapest tahun lalu yang dimenangi oleh Bol -- tak mau putus asa.

McLaughlin-Levrone berhasil melewati meter terakhir untuk memecahkan rekor dunianya sendiri, sementara Bol yang melintasi garis finis terlihat menampar dirinya sendiri karena frustrasi.

"Yang ingin Anda lakukan di final Olimpiade adalah menampilkan perlombaan terbaik Anda," kata Bol.

"Saya mengacaukannya. Saya tidak yakin di mana saya melakukan kesalahan. Saya mengalami penumpukan asam laktat dalam jarak 300 m lagi. Saya tidak yakin mengapa, saya benar-benar tidak punya penjelasan."

"Ini perlombaan yang buruk. Saya akan melihat sisi positifnya, saya akan berbicara dengan pelatih saya, saya akan mencoba menikmati perunggu."

Pewarta: Arindra Meodia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024