Menjelang peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia sejumlah pedagang bendera Merah Putih dan umbul-umbul banyak tersebar di sejumlah sudut kota Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Salah seorang pedagang tersebut adalah Tommy Hermawan asal Garut, Provinsi Jawa Barat yang berjualan bendera Merah Putih di jalan Sriwijaya, Tanjung Pandan, Belitung.

Tommy mengatakan datang ke Belitung bersama dua rekan lainnya yang berasal sama dari Garut demi merajut asa berjualan Bendera Merah Putih di Negeri Laskar Pelangi.

"Saya sudah tiba di Belitung dan berjualan bendera Merah Putih ini sejak, Minggu (21/7) lalu," katanya di Tanjung Pandan, Selasa.

Tommy membawa tujuh karung besar berisikan bendera Merah Putih dan umbul-umbul berbagai ukuran dari Garut untuk untuk dijual ke Belitung.

Namun kondisi ekonomi masyarakat yang melemah, berimbas terhadap penjualan bendera Merah Putih miliknya, terhitung pada H-3 peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia penjualan juga masih sepi.

"Kalau sekarang sepi pembeli penurunannya kira-kira 25 persen, dari tujuh karung hanya separuh yang baru keluar dari karungnya, sisanya masih tersimpan rapih," ujarnya.

Ia pun mengaku pada tahun ini kondisi penjualan bendera Merah Putih dan umbul-umbul di luar prediksi atau ekspektasinya.

"Penjualan tahun ini lebih ke bendera yang laku, kalau umbul-umbul dan pernak-pernik lain agak kurang," katanya.

Ia menjelaskan, sepinya penjualan bendera Merah Putih juga turut dirasakan rekannya yang lain.

"Saya sudah teleponan ke rekan yang lain seperti yang  Manggar kondisinya sama sepi pembeli juga," ujarnya.

Ia mengaku tetap sabar menerima kondisi sepinya pembeli dan akan tetap berjualan sebelum pulang ke kampung halaman.

"Saya akan tetap jualan sampai 17 Agustus nanti sepi ataupun ramai harus terima dan pulang ke Garut," katanya.

Kondisinya yang sama juga dialami oleh pedagang bendera Merah Putih lainnya di kawasan jalan Jenderal Sudirman, Tanjung Pandan, Putra.

Ia juga merasakan omset penjualan bendera Merah Putih pada tahun ini jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kondisi ini disinyalir disebabkan oleh faktor ekonomi masyarakat Belitung yang melemah.

"Kalau dulu ada yang borong sampai 10 bahkan 20 bendera, umbul-umbul juga. Namun sekarang sepi, kawan yang lain memang bilang kondisi ekonomi masyarakat Belitung lagi jatuh jadi sepi," ujarnya. 

Ia menjelaskan, bendera Merah Putih dijual dengan harga yang bervariasi tergantung ukuran mulai dari ukuran kecil Rp25 ribu per buah hingga yang besar Rp60 ribu per buah.

"Saya asli Garut juga, masih menunggu sampai 17 Agustus ramai atau sepi harus diterima, namanya juga jualan," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024