Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut penembakan kepala seorang aktivis Amerika keturunan Turki yang berujung maut pada pekan lalu oleh penembak jitu Israel di Tepi Barat, yang diduduki Israel, sebagai "kecelakaan".

"Tampaknya itu adalah sebuah kecelakaan, benda itu memantul ke tanah dan dia terkena secara tidak sengaja. Saya sedang mempelajarinya sekarang," kata Biden kepada wartawan, Selasa (10/9).

Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, ditembak mati oleh pasukan Israel pada Jumat (6/9) saat melakukan protes atas pemukiman ilegal Israel di Beita, sebuah kota di luar Nablus di Palestina.

Tentara Israel pada Selasa  mengatakan sangat mungkin bahwa Eygi secara tidak langsung dan tidak sengaja terkena tembakan dari pasukannya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinke mengatakan pembunuhan Eygi oleh Israel tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat diterima.

Eygi lahir di Antalya, Turki pada 1998. Dia lulus pada Juni dari Universitas Washington, tempat dia belajar psikologi serta bahasa dan budaya Timur Tengah.

Eygi tiba di Tepi Barat pada Selasa lalu untuk menjadi sukarelawan Gerakan Solidaritas Internasional sebagai bagian dari upaya untuk mendukung dan melindungi petani Palestina.

Gubernur Nablus Ghassan Daghlas, pada Sabtu (7/9) mengatakan hasil otopsi menunjukkan bahwa penyebab kematian Eygi adalah luka tembak di kepala.

Direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa, mengatakan bahwa sang aktivis akhirnya meninggal dunia meski tim medis telah berupaya menyelamatkan jiwanya.
 

Sumber: Anadolu

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024