Pemukim ilegal Israel bersenjata menyita sejumlah besar domba milik warga Palestina di wilayah pendudukan selatan Tepi Barat.

Kantor berita resmi Palestina Wafa, pada Kamis (19/9), mengutip sumber-sumber lokal yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa sekelompok pemukim bersenjata menyerang rumah-rumah warga Palestina di komunitas Haribat an-Nabi di daerah Masafer Yatta dengan perlindungan dari militer Israel.

Masafer Yatta adalah sekelompok 19 desa Palestina di distrik Hebron di bagian selatan Tepi Barat.

Menurut kantor berita Wafa, para pemukim ilegal mencuri banyak domba dari dua pria Palestina, Ali Sabah dan Abdul Muhsin Rashid, setelah menahan keluarga, menggeledah rumah dan lumbung, serta menimbulkan kekacauan.

Palestina mengatakan pihak berwenang Israel bersikap lunak dalam menyerang pemukim ilegal sebagai bagian dari upaya resmi untuk mengintensifkan kegiatan pemukiman di wilayah pendudukan.

Menurut perkiraan Israel, lebih dari 720.000 pemukim tinggal di permukiman ilegal di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Pemukiman Israel dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

Ketegangan meningkat di wilayah pendudukan Tepi Barat di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 41.300 orang yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Setidaknya 710 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.700 lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan.

Peningkatan ketegangan menyusul pendapat penting Mahkamah Internasional pada Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai hal yang ilegal dan menuntut evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber : Anadolu

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024