Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menilai kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf pada pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Bahrain dengan Indonesia mengecewakan, tetapi evaluasi internal di dalam timnas tetap perlu dilakukan.

Salah satu keputusan wasit Ahmed yang menjadi sorotan adalah tambahan waktu enam menit, tetapi pada faktanya ia memberikan waktu tambahan sampai menit ke-99. Bahrain mampu mencetak gol penyama kedudukan untuk membuat laga itu berakhir imbang 2-2 melalui gol kedua Mohamed Marhoon pada menit terakhir.

“Kepemimpinan wasit laga Bahrain lawan Indonesia memang mengecewakan. Bukan semata terkait tambahan waktu di akhir babak kedua, tapi ada lagi sejumlah keputusan kurang akurat yang dibuatnya sepanjang pertandingan,” kata Kusnaeni kepada ANTARA, Jumat.

Hasil imbang 2-2 memang tidak dapat diganggu gugat, tetapi Kusnaeni mendukung penuh niat PSSI untuk mengajukan protes terkait hal ini kepada AFC.

“Tidak ada salahnya PSSI bersurat kepada AFC untuk menunjukkan ketidakpuasan kita. Sekaligus meminta agar penunjukan wasit di laga-laga selanjutnya juga mempertimbangkan rekam jejak wasit yang bersangkutan saat memimpin timnas Indonesia,” ujar sosok yang akrab disapa Bung Kus itu.

Anggota komite eksekutif PSSI Arya Sinulingga menegaskan bahwa PSSI akan mengajukan protes ke pihak-pihak terkait terkait keputusan-keputusan wasit yang merugikan timnas Indonesia.

Di sisi lain, Kusnaeni juga menginginkan timnas tetap menjalani evaluasi, sebab dalam beberapa pertandingan sebelumnya, Indonesia juga kemasukan gol pada fase akhir laga.

“Meskipun ada peran kontroversial wasit, gol (penyama kedudukan Bahrain) itu juga terjadi akibat pemain kurang mampu menjaga fokus sampai akhir laga. Ini juga pernah terjadi di beberapa laga sebelumnya di mana gawang Indonesia kebobolan di menit-menit akhir,” kata Kusnaeni.

“Ke depan, pelatih harus bisa memastikan pemain bisa menjaga fokus sampai peluit panjang berbunyi. Kelengahan di menit-menit akhir pertandingan harus dihindari,” katanya.

Pewarta: A Rauf Andar Adipati

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024