Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya sebagai Presiden RI ke-8 usai dilantik dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.
Dalam pidatonya itu, dia menyampaikan banyak narasi penting yang perlu digarisbawahi demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan.
Berikut deretan poin penting pidato perdana Presiden Prabowo Subianto.
25. Bekerja sama mencapai kepentingan dan kemakmuran rakyat
“Semua kekayaan kita harus sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat kita. Dalam sejarah politik, hal ini mudah untuk kita ucapkan, tidak mudah untuk kita capai. Tapi kita bisa capai kalau kita bersatu dan bekerja sama. Marilah kita bangun masa depan bersama. Marilah menganggap rekan-rekan kita walaupun berbeda suku, partai, agama, golongan, kita adalah sama-sama anak Indonesia. Bertanding semangat. Sesudah bertanding, mari kita berhimpun kembali.”
26. Ajakan untuk bersatu
“Presiden Joko Widodo mengalahkan saya, berapa kali ya saya lupa, tapi begitu beliau menang, beliau mengajak saya bersatu, dan saya menerima ajakan itu. Sekarang saya yang menang, dan saya mengajak semua pihak ayo bersatu.
27. Politik luar negeri tetap bebas aktif
“Dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif nonblok. Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer manapun. Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara. Sudah berkali-kali saya canangkan Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be a good neighbor. Kita ingin menganut filosofi kuno: seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.”
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Dalam pidatonya itu, dia menyampaikan banyak narasi penting yang perlu digarisbawahi demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan.
Berikut deretan poin penting pidato perdana Presiden Prabowo Subianto.
- Bakal berbakti sesuai UUD
- Mengutamakan kepentingan seluruh rakyat
- Kemerdekaan RI hasil pengorbanan rakyat
- Korupsi membahayakan negara
- Banyak pengusaha tidak nasionalis karena korupsi
- Masih ada rakyat yang belum menikmati hasil kemerdekaan
- Pemimpin politik tak boleh merasa cukup dengan angka statistik
- Berani menghadapi dan mengatasi tantangan Indonesia
- Mencapai swasembada pangan dalam 5 tahun
- Mewujudkan swasembada energi
- Menjadikan sumber nabati, air, dan geothermal sebagai sumber energi
- Subsidi harus langsung sampai ke kepala keluarga
- Anak-anak harus bisa mengonsumsi makanan bergizi
- Hilirisasi ke semua komoditas
- Tegas melawan korupsi
- Pemimpin harus beri contoh menjadi pejabat bersih
- Tegakkan kebersamaan, tinggalkan cekcok berkepanjangan
- Mewujudkan demokrasi yang santun dan sesuai dengan budaya Indonesia
- Persatuan dan kerja sama kunci mewujudkan cita-cita leluhur
- Kedaulatan adalah milik rakyat
- Pemimpin tiap tingkatan menjalankan tugas demi kepentingan rakyat
- Bangsa merdeka adalah yang rakyatnya bebas dari kemiskinan dan kelaparan
- Masih ada rakyat berusia 70 tahun menarik becak, bukan ciri bangsa merdeka
- Menjaga kekayaan alam agar tidak diambil murah oleh negara lain
25. Bekerja sama mencapai kepentingan dan kemakmuran rakyat
“Semua kekayaan kita harus sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat kita. Dalam sejarah politik, hal ini mudah untuk kita ucapkan, tidak mudah untuk kita capai. Tapi kita bisa capai kalau kita bersatu dan bekerja sama. Marilah kita bangun masa depan bersama. Marilah menganggap rekan-rekan kita walaupun berbeda suku, partai, agama, golongan, kita adalah sama-sama anak Indonesia. Bertanding semangat. Sesudah bertanding, mari kita berhimpun kembali.”
26. Ajakan untuk bersatu
“Presiden Joko Widodo mengalahkan saya, berapa kali ya saya lupa, tapi begitu beliau menang, beliau mengajak saya bersatu, dan saya menerima ajakan itu. Sekarang saya yang menang, dan saya mengajak semua pihak ayo bersatu.
27. Politik luar negeri tetap bebas aktif
“Dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif nonblok. Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer manapun. Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara. Sudah berkali-kali saya canangkan Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be a good neighbor. Kita ingin menganut filosofi kuno: seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.”
- Tetap mendukung kemerdekaan Palestina
- Siap kirim bantuan ke Palestina
- Berterima kasih kepada pendahulu bangsa
- Soekarno dengan ideologi Pancasila
- Soeharto memberi dasar bagi Indonesia modern
- B.J. Habibie dan pengetahuan teknologi
- Gus Dur, toleransi, dan inklusivitas
- Megawati dan krisis ekonomi 98
- SBY menyelesaikan berbagai krisis
- Jokowi sebagai negarawan
- Bangun Indonesia yang dirintis pendahulu, berdasarkan kepribadian bangsa
- Misi mencapai Indonesia Emas dan menolak intervensi bangsa lain
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024