Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia mendorong optimalisasi pengumpulan dan penghimpunan zakat di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena masih banyak potensi zakat yang belum digali.
"Kami ingin mendorong dan memaksimalkan pengumpulan zakat di Kabupaten Belitung," kata Pimpinan Bidang Pengumpulan Baznas RI, Rizaludin Kurniawan di Tanjung Pandan, Kamis.
Hal ini disampaikan dalam acara kegiatan optimalisasi fundraising zakat Baznas Kabupaten Belitung dengan tema "Melalui Optimalisasi Fundraising Kita Sadarkan Kewajiban Berzakat untuk Membantu Pemerintah Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem".
Ia mengatakan, guna memaksimalkan pengumpulan zakat di Kabupaten Belitung pihaknya akan mengoptimalkan peran para pihak pengumpul (fundraiser) zakat.
"Optimalisasi ini dilakukan di Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang memang telah terbentuk baik di pondok pesantren, sekolah, organisasi perangkat daerah, dan komunitas," ujarnya.
Menurut dia, peran kinerja para pihak pengumpul zakat tersebut akan dioptimalkan dengan menghimpun zakat secara baik dan profesional.
Adapun cara pengumpulan zakat yang baik dan profesional tersebut, lanjut dia, ditandai dengan pelayanan yang baik, cara dan teknik penghimpunan yang baik, dan dampak dana yang dihimpun dalam pelaksanaan programnya juga baik.
"Maka kami ingatkan jangan sampai para penghimpun dana zakat lupa melayani muzaki (orang berzakat) dan lupa memberikan laporan dampak dan manfaat sedekah atau zakat yang dihimpun dari masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, selanjutnya akan memperluas penghimpunan zakat baik di sekolah-sekolah, para orang tua siswa, dan orang-orang kaya yang memang selama ini belum tersentuh.
"Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan selama dua hari pertama kepada para pengumpul atau pengelola dan kemudian kepada para guru dan orang tua siswa untuk mempercayakan penghimpunan dan pengumpulan zakat mereka ke Baznas Belitung," ujarnya.
Ia menyampaikan, potensi pengumpulan zakat di Kabupaten Belitung masih cukup besar, hanya saja kondisinya saat ini terbatas di unit pengumpul zakat yang ada di organisasi perangkat daerah atau pemerintahan saja.
"Sedangkan untuk penghimpun dana zakat di masyarakat potensinya masih cukup besar ada ratusan ribu masyarakat potensial jadi kalau mereka mempercayakan penyaluran zakatnya ke Baznas Belitung maka potensinya cukup besar," katanya.
Disampaikan, hal ini belum mencakup potensi jenis zakat lainnya seperti zakat pertanian, zakat perkebunan, zakat perikanan, dan zakat pertambangan.
"Baik pengusaha tambang dan pemilik sahamnya itu juga perlu disapa," ujarnya.
Selanjutnya adalah menghimpun zakat secara digital yang memilki potensi cukup besar karena dianggap tidak hanya terbatas menghimpun zakat di Belitung namun lebih luas di seluruh wilayah Indonesia bahkan luar negeri.
"Maka kami dorong untuk menghimpun zakat secara digital karena tidak hanya terbatas untuk penduduk Muslim di wilayah Belitung saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami ingin mendorong dan memaksimalkan pengumpulan zakat di Kabupaten Belitung," kata Pimpinan Bidang Pengumpulan Baznas RI, Rizaludin Kurniawan di Tanjung Pandan, Kamis.
Hal ini disampaikan dalam acara kegiatan optimalisasi fundraising zakat Baznas Kabupaten Belitung dengan tema "Melalui Optimalisasi Fundraising Kita Sadarkan Kewajiban Berzakat untuk Membantu Pemerintah Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem".
Ia mengatakan, guna memaksimalkan pengumpulan zakat di Kabupaten Belitung pihaknya akan mengoptimalkan peran para pihak pengumpul (fundraiser) zakat.
"Optimalisasi ini dilakukan di Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang memang telah terbentuk baik di pondok pesantren, sekolah, organisasi perangkat daerah, dan komunitas," ujarnya.
Menurut dia, peran kinerja para pihak pengumpul zakat tersebut akan dioptimalkan dengan menghimpun zakat secara baik dan profesional.
Adapun cara pengumpulan zakat yang baik dan profesional tersebut, lanjut dia, ditandai dengan pelayanan yang baik, cara dan teknik penghimpunan yang baik, dan dampak dana yang dihimpun dalam pelaksanaan programnya juga baik.
"Maka kami ingatkan jangan sampai para penghimpun dana zakat lupa melayani muzaki (orang berzakat) dan lupa memberikan laporan dampak dan manfaat sedekah atau zakat yang dihimpun dari masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, selanjutnya akan memperluas penghimpunan zakat baik di sekolah-sekolah, para orang tua siswa, dan orang-orang kaya yang memang selama ini belum tersentuh.
"Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan selama dua hari pertama kepada para pengumpul atau pengelola dan kemudian kepada para guru dan orang tua siswa untuk mempercayakan penghimpunan dan pengumpulan zakat mereka ke Baznas Belitung," ujarnya.
Ia menyampaikan, potensi pengumpulan zakat di Kabupaten Belitung masih cukup besar, hanya saja kondisinya saat ini terbatas di unit pengumpul zakat yang ada di organisasi perangkat daerah atau pemerintahan saja.
"Sedangkan untuk penghimpun dana zakat di masyarakat potensinya masih cukup besar ada ratusan ribu masyarakat potensial jadi kalau mereka mempercayakan penyaluran zakatnya ke Baznas Belitung maka potensinya cukup besar," katanya.
Disampaikan, hal ini belum mencakup potensi jenis zakat lainnya seperti zakat pertanian, zakat perkebunan, zakat perikanan, dan zakat pertambangan.
"Baik pengusaha tambang dan pemilik sahamnya itu juga perlu disapa," ujarnya.
Selanjutnya adalah menghimpun zakat secara digital yang memilki potensi cukup besar karena dianggap tidak hanya terbatas menghimpun zakat di Belitung namun lebih luas di seluruh wilayah Indonesia bahkan luar negeri.
"Maka kami dorong untuk menghimpun zakat secara digital karena tidak hanya terbatas untuk penduduk Muslim di wilayah Belitung saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024