Palestina akan terus berupaya menjadi anggota penuh PBB meskipun ditentang oleh Amerika Serikat, kata Mahmoud al-Habbash, ajudan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
“Palestina akan dan terus mengupayakan keanggotaan penuh di PBB sebagai sebuah negara, meskipun berbagai hambatan diciptakan oleh AS," kata Al-Habbash di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia.
Palestina juga akan mencari pengakuan kenegaraannya dari sejumlah negara Eropa, ujarnya, menambahkan.
Sebelumnya pada 10 Mei 2024, PBB mengadopsi sebuah resolusi yang memberikan hak istimewa khusus kepada Palestina sebagai negara pengamat.
Dewan Keamanan PBB pun diminta untuk mempertimbangkan kembali pengajuan keanggotaan Palestina.
Resolusi itu didukung oleh 143 negara, sementara sembilan negara menentang dan 25 negara menyatakan abstain.
Sumber: OANA-Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
“Palestina akan dan terus mengupayakan keanggotaan penuh di PBB sebagai sebuah negara, meskipun berbagai hambatan diciptakan oleh AS," kata Al-Habbash di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia.
Palestina juga akan mencari pengakuan kenegaraannya dari sejumlah negara Eropa, ujarnya, menambahkan.
Sebelumnya pada 10 Mei 2024, PBB mengadopsi sebuah resolusi yang memberikan hak istimewa khusus kepada Palestina sebagai negara pengamat.
Dewan Keamanan PBB pun diminta untuk mempertimbangkan kembali pengajuan keanggotaan Palestina.
Resolusi itu didukung oleh 143 negara, sementara sembilan negara menentang dan 25 negara menyatakan abstain.
Sumber: OANA-Sputnik
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024